Bolehkah Melihat Gerhana Matahari Hibrida Secara Langsung? Begini Penjelasannya

Gerhana matahari hibrida
Ilustrasi. Link live streaming Gerhana matahari hibrida hari ini (Pixabay/Buddy_Nath)

BANTENRAYA.CO.ID – Pertannyaan melihat Gerhana Matahari Hibrida secara langsung sering sekali kalian dengar bahkan menjadi pertannyaan lumrah.

Namun disisi lain pertanyaan seperti hal ini sangat lah penting di pertannyakan apakah boleh apakah tidak boleh untuk melihat Gerhana Matahari Hibrida secara langsung.

Yuk simak artikel ini yang telah dirangkum Bantenraya.co.id dari halaman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menuturkan jika Fenomena alam gerhana matahari hibrida (GMH) ini akan terjadi pada 20 April 2023.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Hotel Murah di Kawasan Industri Karawang, Harga Dibawah Rp230 Ribu dengan Fasilitas Kolam Renang

Menurut BRIN dari keterangan tulis menuturkan jika perbedaan dari gerhana lainnya gerhana Matahari ini sangat berpotensi merusak pandangan mata jika dilihat secara langsung.

Nah maka tak heran kejadian Gerhana Matahari ini terjadi alangkah baiknya tidak boleh diamati dengan mata telanjang atau secara langsung.

Pengamatan secara langsung dapat berpotensi mengakibatkan gangguan kesehatan mata Bahkan bisa merusak retina yang dapat menimbulkan pada kebutaan.

BACA JUGA : 20 Rekomendasi Playlist Lagu Galau Spotify Cocok Untuk Temani Waktu Sedih

“Pengamatan tanpa filter matahari dapat membuat gangguan kesehatan mata secara serius, bahkan pada taraf tertentu dapat menyebabkan kebutaan,” tulis keterangan BRIN.

Namun disisi lain juga menurut keterangan dari halam BRIN menjelaskan cara aman mengamati Gerhana Matahari.

1. Kacamata Hitam dengan lensa khusus

Kacamata hitam saja tidak cukup melindungi mata dari sinar UV selama gerhana matahari. Untuk bisa memandang (dan memfoto) gerhana matahari, Anda perlu kacamata dengan lensa khusus.

BACA JUGA : Contoh Teks Khutbah Idul Fitri Bahasa Jawa dan Download PDF 2023: Istiqomah Ibadah Sanadyan Ramadhan Wis Pisah

2. Pasang filter matahari

Apabila ingin mengamati menggunakan teleskop maka harus ditambah dengan filter matahari. Fungsi filter ini adalah meredam cahaya matahari. Pastikan filter yang digunakan mampu meredam 100 ribu kali cahaya matahari.

Cara ini juga bisa digunakan untuk memfoto gerhana matahari. Tempelkan filter di depan lensa. Penting untuk diingat hindari melihat matahari lebih dari 3 menit.

BACA JUGA : Contoh Naskah Khutbah Idul Fitri 1444 H Terbaru dengan Tema Perhatikan Makananmu!

Gerhana matahari hibrida

Proses terjadinya gerhana matahari hibrida sangat dipengaruhi oleh posisi Bulan, Bumi, dan Matahari pada saat gerhana terjadi.

Gerhana matahari Hibrida terjadi saat Bulan berada di pertengahan posisi yang cukup dekat dengan Bumi untuk membuat gerhana matahari total dan cukup jauh untuk membuat gerhana matahari cincin.

Pada posisi ini, bagian dari Bulan yang berada di dekat garis Nodal (tempat di mana orbit Bulan dan Orbit Bumi berpotongan) akan menutup matahari secara parsial, dan bagian lain dari Bulan akan menutupi matahari secara total.

BACA JUGA : Warga Perumahan Bukit Cilegon Asri Blok A RT 13/06 Santuni Anak Yatim, Ini Keutamaan dan Ganjaran Pahalanya

Hal tersebut pula lah yang menyebabkan gerhana matahari hibrida hanya dapat dilihat pada bagian tertentu di Bumi.

Oleh karena posisinya yang unik, maka jenis gerhana matahari hibrida sangat jarang sekali terjadi, bahkan dalam dalam rentang waktu 100 tahun, belum tentu jenis gerhana ini terjadi dua kali.

Bahkan proses terjadinya gerhana jenis hibrida ini sangat cepat tidak lebih dari dua menit pada zona gerhana.

BACA JUGA : Link CCTV Arus Mudik Lebaran 2023, Cek Biar Lancar Bebas Macet ke Kampung Halaman

Gerhana matahari hibrida yang terjadi jelang penghujung bulan Ramadan ini cukup unik untuk diamati.

Sebab akan ada dua gerhana, yakni gerhana cincin dan gerhana total. Di Indonesia sendiri hanya bisa mengamati gerhana sebagian dan gerhana total.

GMH nanti akan berlangsung selama 3 jam 5 menit mulai dari durasi kontak awal hingga akhir jika diamati dari Biak, dengan durasi fase tertutup total 58 detik.

BACA JUGA : Pemprov Banten Guyur Kormi Banten Rp3 Miliar, karena Alasan Ini  

Sementara itu, jika diamati dari Jakarta, durasi dari kontak awal hingga akhir adalah 2 jam 37 menit.

Namun jika diamati dari Jakarta, persentase tertutupnya matahari hanya sebesar 39 persen.

Demikian penjelasan apakah boleh melihat Gerhana Matahari Hibrida secarang langsung, namun yang jelas dari keterangan di atas sangat berbahaya jika kalian melihatnya secara mata telanjang, semoga bermanfaat.***

Pos terkait