BANTENRAYA.CO.ID – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten atau BPBD Banten bersiap menanti kedatangan alat pendeteksi gempa dari BRIN.
BPBD Banten pun telah memiliki rencana di mana alat pendeteksi gempa dari BRIN itu akan dipasang.
BPBD Banten pun menyambut baik akan adanya alat pendeteksi gempa dari BRIN tersebut.
Kepala Pelaksana BPBD Banten Nana Suryana mengatakan, alat pendeteksi gempa dari BRIN akan ditempatkan di lokasi yang selama ini belum dipasangi alat pendeteksi gempa.
BACA JUGA: Banten akan Dapat 4 Alat Pendeteksi Dini Gempa dari BRIN akan Dipasang di 4 Lokasi Ini
Menurut Nana, masih ada banyak lokasi yang belum dipasangi alat pendeteksi gempa dari BRIN.
“Kita lihat lokasi yang kira-kira banyak tempat yang belum mempunyai alat deteksi gempa,” kata Nana.
Nana menginginkan agar alat pendeteksi gempa dari BRIN itu dipasang di lokasi di mana belum ada alat yang sama yang selama ini digunakan BMKG.
“Lokasinya nanti kita lihat mana saja yang belum terjangkau oleh BMKG,” katanya.
BACA JUGA: Pascagempa Bantul, PLN Pulihkan Sistem Kelistrikan dan Bantu Warga Terdampak
Selain itu juga akan disesuaikan dengan potensi gempa yang ada di wilayah masing-masing.
Terutama daerah yang sering menjadi sumber gempa, misalkan daerah Sumur, Pandeglang.
Atau juga daerah Lebak yang sering juga terjadi gempa.
“Kita sesuaikan dengan potensi gempa seperti Pandeglang dan lebak yang selama ini banyak,” katanya.
BACA JUGA: Gempar Mahasiswa UGM Diduga Kepergok Mesum di Lokasi KKN
Nana menyebutkan sejumlah daerah yang sering terjadi gempa di Banten. Beberapa di antaranya adalah Bayah, Panimbang, Labuan dan sekitarnya.
Nana mengatakan, sesuai dengan yang disampaikan BRIN, bahwa alat pendeteksi gempa ini adalah buatan dalam negeri.
Karena itu, akan lebih murah membeli alat ini dibandingkan dengan alat pendeteksi gempa yang selama ini dibeli dari luar negeri.
“Intinya memang alat itu menurut BRIN lebih murah saja dan fleksibel dibanding alat generasi baru yang dipasang BMKG di kita,” katanya.
Diketahui, selama ini alat pendeteksi gempa yang digunakan oleh BMKG merupakan alat dari luar negeri.
Selain mahal, ketika ada kerusakan juga biaya perawatannya menjadi lebih mahal.
Pasalnya, teknisi yang memperbaiki juga harus didatangkan dari luar negeri. ***