SERANG, BANTEN RAYA – Festival Desa Wisata Cikolelet, Kecamatan Cinangka yang akan berlangsung hingga akhir Agustus resmi dibuka oleh Bupati Serang Rt Tatu Chasanah. Dalam kesempatan itu, bupati meminta pemerintah Desa Cikolelet menghadirkan wisata memandikan kerbau untuk menarik pengunjung dari kota.
Tatu mengatakan, potensi-potensi yang ada di Desa Wisata Cikolelet sudah luar biasa dan keterlibatan masyarakat untuk mengembangkan desanya sebagai desa wisata sudah berjalan dengan baik. “Peran serta masyarakat ini penting,” ujar Tatu di sela-sela pembukaan festival yang juga ikut menari bendrong lesung, Rabu (3/9).
Ia menjelaskan, desa wisata tidak hanya dituntut untuk menyuguhkan sajian kesenian tradisional dan yang lainnya melainkan masalah kebesihan juga jauh lebih penting. “Promosi-promosi yang sudah dilakukan oleh desa Cikolelet yang didampingin oleh Disporapar (Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata) kabupaten sudah luar biasa,” katanya.
Tatu mengapresiasi pengelola Desa Wisata Cikolelet yang sudah membuat paket-paket wisata seperti hiking, motor cross, dan peket-paket wisata lainnya. “Hal-hala yang tidak biasa dilakukan oleh orang kota hadirkan di sini, seperti memandikan kerbau, mungkin bagi orang sini bisa tapi bagi orang kota luar biasa karena ada edukasinya juga,” paparnya.
Tatu mendorang desa-desa terutama desa yang sudah di SK-kan menjadi desa wisata rintisan untuk bisa lebih mengembangkan desa wisatanya. “Untuk desa-desa yang lain perlakuan saya sama seperti ke Desa Cikolelet. Justru saya minta Pak Ojat ini menjadi mentor kepala desa yang punya semangat yang sama untuk mengembangkan desanya,” tuturnya.
Kepala Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka Ojat Darojat berharap dengan digelarnya Desa Wisata Cikolelet ada peningkatan kunjungan wisatawan. “Kami juga mengundang desa-desa wisata rintisan lain yang ada di Kabupaten Serang, tentunya harapan saya desa-desa tersebut bisa mengembangkan inovasinya di bidang pariwisata,” katanya.
Dalam kegiatan festival itu, Ojat mengungkapkan, dalam rangka pelestarian budaya tradisional seperti bendorong lesung, lomba egrang, lomba congkot beregu, dan tradisi budaya prah-prahan yang bisa dilakukan di bulan Muharram serta tradisi ngagurah danau.
“Dari luar daerah ada yang berpartisipasi terutama pada trail adventur, ada dari Yogyakarta, dari Lampung, dan dari Tangerang. untuk trail adventure sudah ada 500 peserta,” ungkpanya.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Al Hamidi mengaku, pihaknya akan terus mensuport seluruh kegiatan-kegiatan pengembangan desa wisata di Desa Cikolelet. “Mudah-mudahan ke depan bisa bersinegri kegiatan-kegiatannya dalam rangka pengembangan wisata yang ada di Kabupaten Serang,” katanya. (tanjung/fikri)