Bantenraya.co.id- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Serang kewalahan menyalurkan bantuan air bersih ke warga terdampak kekeringan dan krisis air bersih.
BPBD Kota Serang hanya memiliki satu unit armada untuk menyalurkan bantuan air bersih ke warga terdampak bencana kekeringan dan air bersih.
Alhasil BPBD Kota Serang harus mengatur jadwal pengiriman bantuan air bersih ke warga terdampak kekeringan dan krisis air bersih.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Serang Diat Hermawan mengatakan, saat ini armada yang dimiliki BPBD Kota Serang baru ada satu unit dengan kapasitas 5.000 liter air bersih.
Detik-detik Jenggot Limbad Terbakar saat Lakukan Atraksi Hingga Berujung Operasi
“Kalau lihat El Nino kayak gini mungkin truk aja harus nambah dua lagi. Kapasitasnya kalau bisa lebih dari 5.000 liter, tapi kita juga harus ngukur area tempat, ngukur jalan, cukup lah 5.000 tambah dua armada lagi,” ujar Diat Hermawan kepada Banten Raya, Minggu (3 September 2023).
Diat menerangkan, dari seluruh wilayah terdampak kekeringan dan krisis air bersih, pihaknya masih rutin mendistribusikan air bersih.
“Itu masih dikirim. Bahkan kalau siklus dari lingkungan satu ke lingkungan 13. Kita akan ulang lagi dari lingkungan 1, 2, 3 akan rutin.
Kemungkinan terus aja. Istilahnya continue karena kita armada cuma satu,” katanya.
Diat mengaku pihaknya pun terkendala dengan jarak tempuh ke wilayah terdampak kekeringan, sehingga pengiriman air bersih terlambat.
“Terus posisinya lumayan jauh dari sisi jarak. Itu paling kuat kita kalau yang jauh itu dua rit sehari. Satu tangki 5.000 liter.
Cuma saya juga tidak tinggal diam, saya udah ngontek provinsi untuk ikut turun di Kota Serang,” tuturnya.
Diat menyebutkan, selain keterbatasan armada, pihaknya pun keterbatasan water toren (alat penampungan) air bersih untuk ditempatkan di titik wilayah bencana kekeringan dan krisis air bersih.
Serbu! Kode Voucher Shopee Hari Ini Senin, 4 September 2023, Diskon hingga Rp209 Ribu
Saat ini, lanjut Diat Hermawan, pihaknya baru memiliki water toren kapasitas 2.000 liter air bersih satu unit, water toren kapasitas 1.000 liter dua unit.
“Kalau lihat musim begini lima sampai 10 juga harus kayaknya. Yang disimpan cuma satu aja di lingkungan Ambon yang lainnya langsung ngecor. Kalau yang kecil 1.000-an ada lima lagi.
Cuma nggak efektif. Satu sampai dua jam udah habis. Kita sayang dioperasional truk,” ucap dia.
Diat menjelaskan, penyimpanan water toren di wilayah titik kekeringan untuk menghindari pendistribusian air bersih secara cepat.
“Kalau water toren yang kapasitas 2.000 di lingkungan Ambon sampai dua hari. Itu juga menghindari pendistribusian cepat kalau kita nyimpen tandon di wilayah itu, pergesekan antrean itu kurang, perlu juga ada penambahan,” katanya.
Diat berharap kepada dari BPBD Provinsi Banten untuk ikut rutin mengirimkan bantuan air bersih ke titik-titik kekeringan, mengingat jumlah titik terdampak kekeringan bertambah.
“Kita bisa turun berbarengan ditambah lagi provinsi mudah-mudahan seperti itu. Jadi yang saya bilang tadi continue, bergiliran, bisa nggak lama nunggu.
Kalau satu titik itu satu hari berarti jarak tunggunya sembilan hari, ketemu lagi titik ke satu. Mudah-mudahan dengan berbarengan yang turun, mudah-mudahan waktu tunggunya lebih pendek. Mungkin 4-5 hari waktu tunggunya,” katanya.
Diat menekankan kepada tokoh masyarakat setempat untuk sama-sama bijak dalam penggunaan air bersih di masa kemarau ini.
Selain itu, pihaknya meminta kepada masyarakat untuk saling menjaga water toren karena itu aset Pemkot Serang.
“Saya tekankan untuk ke RTnya tolonglah diatur, dijaga, agar yang lain kebagian jangan sampai derijen gede sama derijen kecil tentunya beda. Kebutuhannya sama.
Terus minta aset kita dijaga di lapangan. Jangan sampai lepas nanti saya ketempuan,” pintanya.
Diat pun berharap para kepala wilayah di masing-masing kecamatan untuk menginput data wilayah kekeringannya.
Tempat Wisata Menarik di Jombang yang Wajib Kalian Kunjungi Kesana
“Kita juga tidak mungkin full di lapangan untuk mendata, jadi informasi awal dari unsur wilayah. Untuk kita langkah selanjutnya turun ke lapangan,” ujarnya.
Sekda Kota Serang Nanang Saefudin mengatakan, antisipasi dampak El Nino dirasakan pertama adalah pertanian di Kota Serang.
Tercatat ada 115 hektare lahan pertanian di Kota Serang alami kekeringan. 115 hektare lahan persawahan tersebut bukan sawah teknis saja, melainkan sawah tadah hujan.
Nanang juga menyebutkan, ada beberapa kelurahan yang rawan kekeringan terutama konsumsi air minum.
Seperti Kelurahan Margaluyu, Kelurahan Terumbu, Kelurahan Masjid Priyayi, Kelurahan Banten dan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen; Kelurahan Kepuren, Kecamatan Walantaka; dan Kelurahan Cibendung, Kecamatan Taktakan.
“Semuanya sudah tersentuh bantuan yang kita alokasikan. Kita menyiapkan beberapa armada nanti kita akan tambah lagi.
Tentu kalau harus beli sekarang kan belum teranggarkan, tapi kita punya dari BPBD, DPUPR Kota Serang, mungkin juga dari DPKP Kota Serang ditambah kita minta bantuan ke Satker DPUPR untuk meminjamkan armada itu,” kata Nanang.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, pihaknya sudah membahas melalui rapat Forkopimda Kota Serang.
Jokowi Mengumumkan Bantuan Beras 10 Kg untuk 1 Keluarga, Berapa Lama Kebijakan Bantuannya?
“Jadi karena BPBD kurang nanti kita bantu baik dari Perkim maupun dari PU itu kan ada. Kemudian PDAM juga ikut membantu masyarakat untuk air bersih,” kata Syafrudin.
Untuk status kekeringan belum dikeluarkan, karena Kota Serang masih dalam kajian tim.
“Belum darurat. Masih kajian. Masih aman,” tandas dia.
Wakil Ketua III DPRD Kota Hasan Basri pun angkat bicara perihal kekeringan dan krisis air bersih di Kota Serang.
Jokowi Mengumumkan Bantuan Beras 10 Kg untuk 1 Keluarga, Berapa Lama Kebijakan Bantuannya?
Hasan Basri mengaku, pihaknya sudah menerima aspirasi dari BPBD Kota Serang kaitan minimnya armada untuk pengiriman bantuan air bersih ke titik-titik terdampak kekeringan dan krisis air bersih.
“Iya BPBD tempo hari ketemu memang armadanya yang kurang. Cuman ada satu,” katanya.
Hasan Basri pun bersama Pemkot Serang sudah sowan dengan BBWSC3 dan menyambangi Bendungan Sindangheula di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang.
Hasil dari pertemuan tersebut, kata Hasan Basri, BBWSC3 siap membantu suplai air bersih ke titik-titik terdampak kekeringan dan krisis air bersih di Kota Serang.
“Waktu kita mampir ke Sindangheula, dari kepala BBWSC3 ada komitmen juga insya Allah akan bekerja sama dengan BPBD, itu akan menyediakan air bersihnya dan beberapa unit armada untuk menyuplai air bersih,” katanya. (harir)







