Dampak El-Nino Membuat Laut di Thailand Berubah Hijau, Kok Bisa?

dampak el-nino
Dampak el-nino membuat laut di Thailand hijau. (Foto: Instagram @pandemictalks)

BANTENRAYA.CO.ID – Dampak El-Nino mungkin seringnya mengakibatkan lahan berubah kering kerontang.

Namun dampak El-Nino juga menghasilkan perubahan yang mengerikan di lautan.

Contohnya saja perubahan warna laut di Thailand yang merupakan dampak El-Nino.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Pembuatan Akta Kematian di Kabupaten Serang Meningkat Signifikan

Dilansir bantenraya.co.id dari salah satu postingan akun Instagram @pandemictalks, krisis iklim dan El-Nino mengakibatkan laut di Thailand menjadi hijau.

Memang bukan pemandangan yang asing jika laut berwarna hijau.

Setiap berwisata ke pantai di Indonesia juga terkadang laut tampak berwarna kehijauan.

BACA JUGA: Pendaki Meninggal di Gunung Rinjani, Kepala Balai TNGR Memberi Imbauan

Namun hijaunya warna laut di Thailand ini lebih berbeda.

Warna hijau laut di Thiland tersebut seperti sudah ketumpahan limbah radioaktif saja.

Namun penyebabnya bukanlah limbah raidoaktif.

BACA JUGA: Bahaya dan Dampak Bom Fosfor yang Dipakai Zinonis Israel, Amunisi yang Dilarang Hukum Internasional

Penyebabnya adalah pertumbuhan plankton yang sangat padat.

Lautan di lepas pantai timur Thailand yang menjadi hijau tersebut telah menjadi “zona mati”.

Tentunya hal tersebut mengancam mata pencaharian nelayan lokal yang tinggal di sekitar perarian.

BACA JUGA: Ratusan Ikan Pari Terdampar di Pantai, Begini Penjelasan dari DKP Bangka Belitung

Apalagi nelayan di sana terkenal membudidayakan kerang di perairan tersebut.

Dilansir dari The Guardian, ilmuwan kelautan mengatakan bahwa beberapa daerah di Teluk Thailand memiliki jumlah plankton 10 kali lebih banyak dari jumlah normal, sehingga air menjadi hijau terang dan membunuh kehidupan laut.

“Ini pertama kalinya saya melihatnya dengan sangat buruk dan sangat parah,” kata ilmuwan kelautan Tanuspong Pokavanich.

Pertumbuhan plankton terjadi satu atau dua kali setahun dan biasanya berlangsung dua hingga tiga hari, kata para ahli.

BACA JUGA: Fenomena Udang Menyerbu Daratan di Gorontalo Seperti Gerombolan Ulat, Mau Kemana Mereka?

Mereka dapat menghasilkan racun yang membahayakan lingkungan atau membunuh kehidupan laut dengan menghabiskan oksigen di dalam air dan menghalangi sinar matahari.

Meskipun penyebab melimpahnya plankton masih belum jelas, untuk saat ini para ilmuwan yakin bahwa polusi dan panas ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim adalah dalangnya.

“Semuanya akan jadi lebih buruk jika kita tidak menyesuaikan cara kita mengelola sumber daya, limbah air dan cara hidup kita,” tambah Tanuspong.***

Pos terkait