Dengan MRO, Dijamin Hafal 30 Juz Quran dalam 6 Bulan

open

Rumah Tahfidz Mafaza bekerja sama dengan Yayasan Kuntum Indonesia (YKI) mewisuda santriwati angkatan ke 6 sebanyak 25 orang di Hotel Aston Cilegon, Sabtu (11/12).
Hadir pada kesempatan tersebut, Pimpinan YKI Abu Askar, Penceramah Syeikh Ismail, dan Perwakilan Bagian Kesra Cilegon H Muhiyi, serta Pimpinan Rumah Tahfidz Mafaza KH Samsul Rizal.
Acara diawali pembacaan Ayat Suci Al-Quran oleh santriwati Afriliani dan Alifia, dilanjutkan dengan pidato tiga bahasa yaitu Indonesia, Inggris, dan Mandarin. Kemudian dilanjutkan ceramah oleh Syaikh Ismail.

Pimpinan YKI Abu Askar mengatakan, YKI merupakan lembaga nirlaba yang bergerak di bidang pedidikan Islam yang berpusat di Bandung.
“YKI didirikan untuk mencetak santi dan santriwati penghafal Quran dengan menggunakan metode ritme otak (MRO) yaitu metode yang mudah, cepat, terukur, praktis dan sistematis untuk menghafal Quran dalam kurun waktu yang sangat singkat yaitu 6 bulan sudah dapat menghafal dengan baik,” katanya.

Di rumah tahfidz YKI, lanjut Askar, para santri tidak hanya dilatih menghafal Quran tapi dilatih berbicara di depan umum dengan berbagai bahasa internasional.

Askar mengungkapkan, saat ini YKI telah mempunyai 100 cabang di seluruh Indonesia, termasuk di Cilegon yaitu Rumah tahfidz Mafaza pimpinan KH Samsul Rizal.
“kami ingin mengedukasi masyarakat Cilegon khususnya bahwa menghafal Al-Quran itu mudah dengan MRO dan kami juga mengajak masyarakat untuk ikut bergabung dalam komunitas usaha yang mulia ini, gratis. Malah kami berharap jika memungkinkan dan ada donatur yang membiayai, kedepan yang ikut gabung akan diberikan uang saku dan diberi hadiah umroh,” ujarnya.

Pimpinan Rumah Tahfidz Mafaza KH Samsul Rizal menambahkan, program tahfidz dengan metode ritme otak, sangat bermanfaat dan terbukti efektif.
“Alhamdulillah, ada 6 santri kami yang ikut diwisuda. Mereka bisa mengahafal 30 juz dalam kurun waktu 6 bulan. Saya berharap usai diwisuda santri kami mampu mengaplikasikan ilmunya di masyarakat dan menularkan di tengah masyarakat,” tuturnya.

Samsul berharap, kehadiran YKI di Cilegon, salah satunya melalui Rumah Tahfidz Mafaza dapat berkontribusi terhadap Kota Cilegon melalui peningkatan mutu spiritual dan menghasilkan penghafal Quran.
“Rumah tahfizh Mafaza memiliki 6 santri. Santri kami itu merupakan hasil seleksi nasional dari seluruh Indonesia dengan biaya gratis. Di Cilegon sendiri Kuntum berdiri sejak tahun 2019 yang memiliki dua pondok akhwat yang terletak di Cibeber dan di Grogol untuk ikhwan,” pungkasnya. (adi/ lensa event)

Pos terkait