Trending

DMC Dompet Dhuafa Percepat Pembangunan Huntara Untuk Warga Terdampak Awan Panas Gunung Semeru

Sulianto salah satu penyintas yang tinggal menetap di tenda pengungsian Desa Penanggal. Mengutarakan keresahannya selama tinggal di tenda pengungsian.

“Biasanya kalau siang itu kami jarang berdiam diri di tenda, kami keluar di bawah pohon itu. Karena pada saat siang itu cuacanya sangat panas. Pada malam hari, baru terasa dingin,”imbuhnya saat ditemui langsung oleh tim DMC Dompet Dhuafa pada Rabu 29 Juni 2022.

“(Karena cuaca yang berubah) biasanya anak-anak itu muntah-muntah. Mungkin karena kedinginan dan kepanasan itu. Batuk, pilek juga sering,”sambung pria asal Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro.

Slamet Santoso yang merupakan penyintas asal Dusun Kajar Kuning, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, juga menuturkan keresahan yang sama.

Dia berharap semoga huntara dan huntap cepat selesai. Dengan demikian semua pengungsi bisa segera pindah, bisa beraktivitas seperti biasa.

“Nggak enak (di tenda pengungsian). Kasian yang udah lansia dan anak-anak. Kalau malam dingin banyak nyamuk. Trus yang sekolah juga jauh jaraknya,” pungkasnya.

Sebelumnya pembangunan huntara dan huntap mengalami keterlambatan lantaran beberapa kendala. Mulai dari cuaca, hingga akibat munculnya erupsi kecil yang terjadi di gunung Semeru.

“Kemarin kendalanya pas hari pertamanya memang belum ada aliran drainase, jadi pada saat hujan lebat, bahan (materialnya) bisa bergeser atau terbawa air. Sekarang sudah ada drainase, jadi lebih enak sudah. Belum lagi karena cuacanya dan ketika ada erupsi kecil-kecil, jadi tukangnya sedikit takut,” jelas Amni Najmi selaku Kepala Subbidang Penataan Penanggulan Bencana BPBD Lumajang saat ditemui langsung oleh tim DMC Dompet Dhuafa.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button