Trending

DMC Dompet Dhuafa Percepat Pembangunan Huntara Untuk Warga Terdampak Awan Panas Gunung Semeru

Sedangkan untuk kendala di proses pemindahan, Amni menuturkan, “Kalau di lapangan Desa Penanggal itu, hampir semua sudah kami kasih kunci. Namun memang kendalanya, ada beberapa hunian yang belum memiliki air. Jadi belum teraliri air. Tapi alhamdulillah sekarang sudah teraliri. Tinggal 17 KK (hunian) dari 100 KK yang di sana (yang belum teraliri air-red),” sambungnya.

Selain itu tim BPBD juga harus menyesuaikan antara data NIK dan KK supaya penerima manfaat merupakan orang yang tepat menerima bantuan huntara agar tidak terjadi penyelewengan bantuan. Selain itu, penyintas yang menetap di tenda pengungsian akan menjadi penerima manfaat prioritas program huntara ini.

Seusai itu dilanjutkan para penyintas yang berada di balai desa, puskesmas atau fasilitas publik hingga kemudian penyintas yang mengungsi di tempat kerabat.

“Pemberian kunci tidak mudah, kita harus meneliti, NIK dan nama KK. Harus disamakan. Kalau ada data yang tidak sesuai, maka tidak kami beri. Kemudian kita akan mengutamakan penyintas yang tinggal di tenda (pengungsian). Dari situ geser ke tenda yang berada di belakang balai desa. Kita geser lagi ke balai desa. Kemudian di puskesmas desa penanggal. Baru ke yang lain,” ujar Amni.

“Kami atas nama Kabupaten Lumajang mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu pembangunan huntara,” tutup Amni.

Indah Amperawati Masdar selaku Wakil Bupati Lumajang dalam acara Deklarasi Fozda Lumajang dan Penyerahan Huntara pada Rabu 15 Juni 2022 lalu juga mengutarakan harapan besarnya dengan keterlibatan lembaga filantropi dalam pemulihan pasca-bencana APG Semeru.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button