Bantenraya.co.id– Pengisian Alat Kelengkapan DPRD (AKD) di DPRD Kota Cilegon semakin sengit. Tarik menarik posisi strategis di AKD terjadi antara Partai Gerindra dan Golkar. Kedua parpol ini ingin menjadi lokomotif AKD.
Berdasarkan informasi yang dihimpin Banten Raya, pengisian AKD diwarnai aroma kepentingan Pilkada. Baik Gerindra di kubu Helldy Agustian, maupun Golkar di kubu Robinsar.
Kedua parpol ini merupakan parpol paling dominan, dimana Gerindra memiliki 7 kursi sedangkan Golkar 8 kursi. Keduanya ingin mengamankan pemerintahan kedepannya jika pada Pilkada November 2024 nanti menang.
Salah satu politikus PAN Kota Cilegon yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, persaingan ketat sekarang ada di antara Golkar dan Gerindra yang ingin menjadi lokomotif dalam susunan AKD.
Baca Juga : Palang Pintu Perlintasan Kereta Api KSB Kota Serang Tak Menutup
“Golkar memiliki peluang besar untuk ikut mengatur posisi AKD. Sebab, sekarang mereka menjadi pimpinan koalisi gemuk di Pilkada, ada PPP,
Demokrat, PDI Perjuangan, Gelora dengan total ada 18 kursi,” kata sumber ini, Kamis (5 september 2024).
Namun menurutnya, komunikasi yang dibangun oleh koalisi partai pendukung Robinsar masih lemah.
Sehingga bukan tidak posisi penting AKD nantinya berubah, tergantung lobi politik. “Bisa saja karena semuanya belum final. Ada komunikasi yang terus dibangun,” jelasnya.
Baca Juga : Berkolaborasi Penanganan Hukum, Wali Kota Helldy Berikan Penghargaan Kejari Cilegon
Sumber juga mengatakan, Nasdem dan PKS bisa saja ikut bergabung dengan Golkar membagi kepentingan di AKD.
Disamping itu, posisi Gerindra yang sekarang menjadi penguasa dan petahana relatif memiliki komunikasi yang sangat baik, dan punya banyak elite di DPRD Kota Cilegon yang cukup piawai dalam lobi.
“Komunikasi yang dibangun di internal lebih solid, karena hanya ada kami (PAN), Gerindra dan PKB.
Dengan kubu Isro dan Uyun relative hanya Nasdem yang bisa ditarik komunikasi, termasuk juga PPP dan Demokrat yang terus berkomunikasi,” tegasnya.
Baca Juga : Ribuan Warga Pandeglang Krisis Air Bersih, BPBDPK Pandeglang Kurang Armada
Ia menegaskan, jika ikut dalam formasi awal maka Ketua DPRD akan diisi Golkar, Wakil Ketua I Gerindra, Wakil Ketua II PAN, Ketua Badan Anggaran (Banggar) Gerindra,
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) Demokrat, Ketua Badan Kehormatan (BK) PAN, Ketua Komisi I PPP, Ketua Komisi II Gerindra, Ketua Komisi III PAN, Ketua Komisi IV Nasdem.
“Itu menjadi format awal, pekan depan sudah dibahas tartib dan selanjutnya akan dirapatkan lagi. Kemungkinan besar akan berubah tapitidak signifikan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPD PPP Kota Cilegon Sahruji menyampaikan bahwa PPP tidak akan ada target soal pengisian AKD. Yang terpenting baginya, para anggota DPRD Kota Cilegon dari PPP semuanya menjalankan tugas pokok dan fungsinya secara baik.
Baca Juga : Kue Jojorong Resmi Milik Lebak
“Kami tidak ada target harus menduduki jabatan tertentu. Bagi kami terpenting semuanya bekerja untuk mengawal kepentingan dan aspirasi masyarakat. APBD harus sepenuhnya untuk masyarakat,” jelasnya.
Ketua DPC Gerindra Kota Cilegon Helldy Agustian menyatakan, belum ada pembahasan soal AKD di partainya.
Namun, ia memastikan nantinya masyarakat juga akan mengetahui siapa nanti yang duduk di AKD. “AKD belum, entar juga tahu lah,” jelasnya.
Ketua DPD II Kota Cilegon Ratu Ati Marliati menitipkan agar kepentingan yang dibangun adalah kepentingan rakyat. Sebab, dalam DPRD Kota Cilegon itu rumah rakyat bukan partai.
Baca Juga : Potret Andra Soni-Dimyati Pulang Naik Elf Usai Daftar ke KPU Banten
Soal AKD sendiri, Ratu Ati menyatakan sudah membangun komunikasi politik dengan partai, terutama yang ada dalam koalisi di Pilkada Kota Cilegon. Bahkan, pembicaraan juga sudah mulai dilakukan dalam berbagai momen rapat koalisi.
“Kepentingannya harus kepentingan seluruh masyarakat Kota Cilegon. Itu yang ditanamkan kepada seluruh anggota legislatif dari partai manapun. Sekarang kebetulan Golkar berkoalisi dengan sejumlah partai dengan PPP, PDI Perjuangan dan beberapa lainnya, tentu akan dibicarakan dengan tim koalisi yang ada,” ujarnya. **