Harga Bahan Pokok di Pasar Kranggot Cilegon Relatif Stabil, Tapi Sepi Pembeli

pedagang Pasar Kranggot Cilegon
pedagang Pasar Kranggot Cilegon mengeluhkan sepi pembeli, padahal harga bahan pokok relatif stabil. (Hamdi/Bantenraya)

BANTENRAYA.CO.ID – Sejumlah pedagang Pasar Kranggot Cilegon mengeluhkan sepinya pembeli, pada Senin 2 Oktober 2023.

Padahal harga-harga bahan pokok di Pasar Kranggot Cilegon relatif stabil. Adapun kenaikan harga hanya terjadi pada daging ayam dan kambing.

Bulan Mulud (Maulid Nabi) ternyata tidak membuat Pasar Kranggot Cilegon ramai pembeli.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: ASN Pemprov Banten Kenakan Batik Dalam Rangka Hari Batik Nasional

Sebagaimana keterangan dari Ibad (31) yang sedikit mengeluhkan sepinya pembeli, padahal ada bulan Mulud.

Ibad yang sudah berdagang 10 tahun di Pasar Kranggot mengatakan baru kali ini pada bulan Mulud dagangannya sepi pembeli.

Ia menyatakan harga bahan pokok relatif stabil, adapun kenaikan harga itu tidak terlalu signifikan.

BACA JUGA: Sampah di Saluran Irigasi Yang Mengering

Hal ini dilihat dari harga cabai merah yang sebelumnya Rp35.000, naik Rp5.000 menjadi Rp40.000, sedangkan cabai setan Rp45.000.

Sementara itu, untuk harga bawang merah mengalami penurunan yang cukup drastif sedangkan bawang putih relatif stabil.

“Kalau bawang merah turun, sebelumnya Rp40.000 sekarang Rp20.000, kalau bawang putih segitu saja,” kata Ibad kepada wartawan Bantenraya.

BACA JUGA:Timsel Agendakan Pleno 3 Besar Lelang Jabatan Pekan Ini, Bantah Sejumlah Isu Nama Beredar

Adapun faktor kenaikan dan turunnya harga-harga sembako juga dipengaruhi oleh kemarau dan bulan Mulud.

“Paling bulan-bulan Mulud dan kemarau, sehingga ada bahan-bahan pokok yang naik dan turun,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Sarwandi (36) penjual daging di Pasar Kranggot menjelaskan untuk daging kambing mengalami kenaikan dibanding harga daging sapi.

“Daging kambing perkilo Rp120.000, mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp100.000, sedangkan daging sapi turun sebelumnya Rp135.000, kini Rp125.000 sudah dijual,” ujar Sarwandi.

Meski harga daging kambing mengalami kenaikan, namun pembeli juga meningkat hal ini lantaran banyak peminatnya dibanding daging sapi.

“Lebih banyak karena peminatnya juga banyak, sedangkan harga daging sapi yang sudah rendah malah penjualannya yang sepi,” terangnya.

Adapun daging sapi bisa lebih murah dibanding daging kambing karena banyaknya daging impor.

“Faktornya bisa murah itu karena kebanyakan daging impor, dan kebanyakan orang itu mencarinya yang lebih murah,” tuturnya.

Selanjutnya untuk daging ayam mengalami kelonjakan harga yang sebelumnya per ekor hanya Rp30.000 menjadi Rp38.000 dan untuk per kilo sebelumnya Rp38.000 menjadi Rp45.000.

“Kalau hari-hari ini biasanya bulan Mulud ramai, tetapi sekarang justru sepi,” ucap Ibu Mar (50) penjual ayam Pasar Kranggot.

Ibu Mar mengungkapkan bahwasanya pada bulan Mulud ini ia bisa menghabiskan ayam 300 ekor dari pukul 03.00-09.00 WIB.

Sehingga ia cukup heran kenapa pada Mulud tahun ini, pembeli tampak sepi di Pasar Kranggot.

“Biasanya bisa habis tiga ekor, tetapi sampai pukul 11.00 WIB ini, masih sisa 10 ekor dari 100 ekor yang saya bawa,” pungkasnya.***

Pos terkait