BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Cilegon melakukan pemeriksaan kesehatan dan dokumen hewan kurban yang ada di sejumlah lapak di Kota Cilegon.
Pemeriksaan dilakukan terutama apakah para hewan kuban tersebut sudah dilakukan vakinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Dieses (LSD) dengan melakukan scan barcode di telingan hewan kurban.
Dimana pemeriksaan dilakukan secara rutin nantinya untuk memastikan hewan kurban di Kota Cilegon sehat.
Petugas Medik Veterenir pada DKPP Kota Cilegon dr. Dina Safitri menjelaskan, pemeriksaan dilakukan kepada seluruh lapak di Kota Cilegon.
Hal itu agar hewan aman dari penyakit PMK, LSD, antraks dan lainnya.
BACA JUGA: Sering Dikeluarkan Para Ulama Terdahulu, Inilah Hewan Kurban Terbaik Menurut Gus Baha
“Memastikan hewan dari luas daerah Sumatera, Jawa Barat dan Jawa Timur terhindar dari penyakit berbahaya. Ini bisa terlihat dari bacode yang ada di masing-masing hewan,” katanya.
Untuk hewan lokal, lanjut Dina, pihaknya pada tahun sebelumnya sudah memberika vaksin kepada hampir 2 ribu hewan ternak baik sapi, kambing dan kerbau.
“Tahun ini ada sekitar LSD (vaksin) ada 80 ekor, sementara PMK ada 600 ekor dari awal tahun lalu yang sudah divaksi,” imbuhnya.
Untuk kebutuhan vaksin, paparnya, bisa mengajukan sebanyakkebutuhan yang adam bisanya ada sekita 300 sampai 500 sapi di Kota Cilegon saat idul Adha, laluy kambing ada bisa mencapi ribuan.
“Itu tergantung pengajuan. Kalau kami tentu mengajukan sesuai dengan jumlah hewan ternah yang ada di Kota Cilegon,” ucapnya.
BACA JUGA: Hewan Kurban Sudah Marak, DKPPP Kota Serang Belum Lakukan Pemeriksaan
Lalu jelasnya, jika semua sudah diperiksa kesehatan dan dokuman lengkap, maka nantinya kapak tersebut akan diberikan Surat Keterangan Kesehatan Lapak (SKKL).
“Kami mengimbau jika warga membeli maka pastikan ada surat dari DKPP jika hewan sudah diperiksa, sehingga sangat aman dari penyakit,” ujarnya.
Sementara itu salah satu pemilik lapak di Jalan Maulan Yusuf Lingkungan Makam Balung, Kelurahan Taman Baru, Kecamatan Citangkil Hari Waluyo menyampaikan, jika ada hampi 80 lebih sapi yang sudah didatangkan dari Lampung Sumatera.
Dimana, semuanya secara dokumen dan kesehatan sudah diperiksa pemerintah dan dilakukan vaksin LSD dan PMK.
“Kendala tidak ada karena sudah program dari pemerintah mendaftarkan dan dilakukan vaksinasi. Sekarang ada sekitar 80 sapi yang sudah punya baecoder sudah divaksinasi baik PMK dan LSD,” unkapnya.
BACA JUGA: Penjual Hewan Kurban di Kota Serang Khawatir Isu Penyakit PMK
Saat berjualan hewan kurban, papar Hari, bisa sampai hampir rata-rata setiap tahun 120 ekor sapi dan kambing hampir 450 ekor ekor.
“Tidak sampai puluhan miliar kok. Tapi lumayan yah. Namun, ini sudah diperiksa dipastikan pas secara syriat kurban karena leber MUI dan juga sehat karena sudah divaksin,” jelasnya.
Heri menjelaskan, pihanya juga merasa terbantu dengan ada fasilitas dari pemerintah. Dimana, semua vaksin yang diberikan merupakan program pemerintah dari anggaran yang sudah ditentukan.
“Ini dijamin, semuanya sehat dan sudah pas untuk menjadi korban,” ucapnya.
Saat ini, jelas Heri, ada sampi dengan berat hampir 800 kilogram dengan harga sebesar Rp43 juta per ekor. Namun, ada juga termurah Rp19 juta dan hingga 80 juta untuk 1 ton sapi. Intinya tidak sampai Rp60 juta per kilo,” pungkasnya. (Uri)