Hukum Puasa Muharram, Lengkap Dengan Niat Arab, Latin dan Terjemahan Serta Tata Cara Pelaksanaanya
BANTENRAYA.CO.ID – Berikut hukum puasa Muharram, niat, dan tata cara pelaksanaannya saat sudah memasuki bulan Muharram.
Puasa Muharram salah satu amalan yang dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan keimanan. Sebagaimana riwayat dalam hadits berikut ini:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Walaupun puasa di bulan Muharram dianjurkan, namun hukum dari puasa tersebut adalah sunnah. Yaitu tidak wajib dilakukan.
Berpuasa di bulan Muharram juga tidak ada ketentuan khusus berapa hari untuk menjalankannya. Keutamaan berpuasa Muharram dalam sehari disebutkan sama dengan puasa selama 30 hari puasa.
Hal tersebut sebagaimana disebutkan dalam hadist:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ كَاَن لَهُ كَفَارَةً سَنَتَيْنِ، وَمَنْ صَامَ يَوْمًا مِنَ الْمُحَرَّمِ فَلَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا. (رواه الطبراني في الصغير وهو غريب وإسناده لا بأس به)
Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani).
Mengutip NU Online, berikut bacaan niat yang bisa dilafalkan sebelum puasa Muharram: