Jadi Tempat Wisata Religi di Bulan Ramadan

Jadi Tempat Wisata Religi di Bulan Ramadan
MASJID KUNO : Warga setempat tengah melaksanakan dzikir di Masjid Baitul Arsyi, Kampung Pasir Angin, Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Rabu (19 Maret 2025).

BANTENRAYA.CO.ID – Kabupaten Pandeglang merupakan daerah kawasan wisata religi. Pada bulan Ramadan, banyak masyarakat yang sering kali berkunjung ke tempat-tempat wisata religi untuk dijadikan tempat beribadah.

Diantara yang dapat dikunjungi adalah Masjid Baitul Arsyi yang berada di Kaki Gunung Karang, sudah ada sejak 200 tahun.

Ramadan selalu menjadi momen istimewa bagi umat Islam. Selain menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah, bulan Ramadan menjadi kesempatan bagi umat Muslim untuk berwisata religi.

Masjid Baitul Arsyi bisa menjadi salah satu wisata religi di Pandeglang. Masjid ini tepatnya berada di Kampung Pasir Angin, Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang.

Pelabuhan BBJ Siapkan 10 Kapal, Pelabuhan Ciwandan Bangun 12 Loket Tiket

Selain bangunannya yang terbuat dari kayu, masjid itu berada di Kaki Gunung Karang. Bahkan, merupakan masjid tertua di Kota Sejuta Santri Seribu Ulama, karena bangunan masjid sudah berusia 200 tahun.

Bentuk dan ornamen bangunan masjid cukup unik, memiliki nilai sejarah yang tinggi. Bangunan terbuat dari kayu itu dengan susunan atap tumpang tiga, sehingga memiliki daya tarik tersendiri untuk dijadikan sebagai wisata religi.

Menurut sejarah, bangunan masjid telah dibangun pada masa penjajahan zaman Belanda.

Masjid itu merupakan tempat beribadah, dan berkumpulnya para Wali Allah SWT pada 4 abad lalu. “Saya enggak tahu percis masjid dibangun sama siapa.

Warga ke Pemkot Serang Lantaran Tertipu Puluhan Juta Dari Grup WA

Tapi katanya dari cerita warga di sini (pasir angin), bangunan masjid dibangun 200 tahun lalu, karena sebagai tempat berkumpulnya para Waliyullah,” kata Abah Haji Majali, Tokoh Masyarakat Kampung Pasir Angin, Rabu (19 Maret 2025).

Abah Jali sapaan akrabnya mengatakan, bangunan masjid masih terbuat dari kayu.

Namun sudah beberapa kali diperbaiki pada bagian atap. Terakhir diperbaiki oleh warga setempat pada tahun 1945 lalu. “Iya sudah pernah direhab.

Bukan hanya bangunannya saja dari kayu, atap masjid juga awalnya terbuat dari anyaman daun kelapa, tapi pada tahun 1945 diganti sama genting,” terangnya.

Pelabuhan BBJ Siapkan 10 Kapal, Pelabuhan Ciwandan Bangun 12 Loket Tiket

Menurutnya, tidak sedikit masyarakat, baik dari Pandeglang maupun luar daerah yang berkunjung untuk mengetahui bangunan masjid kuno tersebut.

Bahkan, di bulan Ramadan banyak sekali warga yang ingin beribadah di masjid tersebut. “Iya, banyak warga yang berkunjung ke sini (masjid), pada nanya-nanya, sama ingin lihat-lihat bangunan, sampai ingin salat di masjid,” ujarnya.

Katanya, untuk aktivitas selama bulan Ramadan, Masjid Baitul Arsyi selalu digunakan untuk beribadah oleh warga setempat, seperti mikra, salat lima waktu, tarawih, hingga beritikaf. “Setiap waktu digunakan untuk beribadah,” jelasnya. (YANADI)

Pos terkait