BANTENRAYA.CO.ID – Jemaah haji Indonesia akan segera melaksanakan wukuf di Arafah.
Berdasarkan Rencana Perjalanan Haji (RPH) yang telah ditetapkan, jemaah akan melaksanakan wukuf di Arafah pada 27 Juni 2023.
Wukuf di Arafah merupakan rangkaian haji yang utama dan wajib yang harus dilaksanakan seluruh jemaah haji.
BACA JUGA : Jumlah Jemaah Haji Meninggal Dunia di Makkah Bertambah, Cek Nama-namanya di Sini
“Jemaah secara bertahap diberangkatkan dari Hotel ke Arafah Senin 26 Juni 2023 pagi hingga malam,” kata Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin, dikutip Bantenraya.co.id dari kemenag.go.id, Senin 26 Juni 2023.
Akhmad Fauzin mengatakan, kesiapan fasilitas di Arafah, termasuk di Muzdalifah dan Mina untuk jemaah haji Indonesia telah ditinjau dan dicek langsung oleh Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas.
Dikatakannya, untuk meraih kemabruran haji, setidaknya ada 4 bekal yang perlu dimiliki dan direnungkan jemaah.
BACA JUGA : Jemaah Haji Diingatkan Tidak Selfie Berlebihan di Masjidil Haram
“Pertama, bekal niat yang ikhlas. Niat ikhlas dan ketaqwaan, tidak ada niat selain meraih ridha Allah, tidak tercampuri oleh riya, sumah, berbangga diri atau kesombongan. Untuk itu, haji harus dilaksanakan dengan tawadu, tenang dan khusyu,” pesannya.
Kedua, lanjut dia, bekal biaya yang halal. Allah adalah zat yang thayyib dan tidak menerima kecuali yang thayyib. Bekal haji harus bersih dari hal-hal syubhat, apalagi haram. Jika dalam bekalnya ada barang yang syubhat, harta ghashab atau haram, secara hukum hajinya sah, namun tidak diterima.
“Ketiga, melaksanakan rukun, wajib, sunnah haji, dan menghindari semua larangan. Karenanya, setiap jemaah haji wajib memahami ilmu manasik. Sebab, kesuksesan sebuah amal bergantung terhadap ilmu,” terang Fauzin.
BACA JUGA : Berikut Alur Pergerakan Jemaah Haji Menuju Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Berbasis Kloter
Sehari menjelang keberangkatan ke Armina, kata Fauzin, jemaah dapat memperdalam kembali pengetahuan manasik hajinya dengan membaca buku manasik, mengikuti majlis manasik yang diselenggarakan di masing masing hotel yang diselenggarakan para pembimbing ibadah.
“Bekal keempat, menjaga diri dalam ketaatan dan menjauhi kemaksiatan, khususnya rofats (kata kotor), fusuq (perbuatan kotor) dan jidal (berkelahi atau berdebat). Perbanyak zikir, selalu berdoa agar menjadi haji mabrur,” imbuhnya.
Menjelang keberangkatan ke Armina, Fauzin mengimbau jemaah agar mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. “Pastikan membawa pakaian, sandal dan kebutuhan masing-masing secukupnya. Jangan lupa membawa obat bagi jemaah yang masih mengkonsumsi obat, suplemen vitamin, dan kebutuhan lainnya selama berada di Armina,” pesan dia.
BACA JUGA : Wafat Saat di Makkah, Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Ditransfer ke Rekening Jemaah Haji
Mengingat cuaca di Makkah sangat panas, pemerintah, kata Fauzin, mengimbau jemaah tetap berada di hotel, salat 5 waktu untuk sementara dapat dilakukan di musala hotel atau masjid di sekitar hotel, terlebih layanan transportasi jemaah di Makkah saat ini telah dihentikan sementara.
“Menjaga stamina tubuh dengan istirahat yang cukup, menjaga asupan dengan makan dan minum yang teratur,” imbau Fauzin. ***