BANTENRAYA.CO.ID – Pahlawan, kata itulah yang pantas diberikan untuk Jenal, salah seorang sopir ambulans dari satu-satunya desa tertinggal di Kabupaten Serang, yakni Desa Cikedung, Kecamatan Mancak.
Walau sering dipandang sebelah mata, namun Jenal justru tidak kenal waktu untuk menolong masyarakat desanya yang sedang sakit. Bahkan, Jenal pernah merasakan masuk jurang usai mengantarkan pasien ke rumah sakit.
Walaupun profesi ini jarang dilihat, namun dedikasinya untuk menolong orang sangat luar biasa, karena dengan pengorbanannya sebagai sopir ambulans ada banyak masyarakat desa Cikedung yang terbantu.
Jenal bukan hanya seorang pengemudi ambulans, melainkan ia bertugas dengan bertaruh nyawa karena kondisi infrastruktur pedesaanya yang jauh dari kata bagus.
BACA JUGA : Siapkan Yel-Yel Khusus, Siswa SDN Kotasari Antusias Sambut Presiden RI
Ia adalah pahlawan masa kini. Pahlawan yang bergelut di bidang sosial.
Karena kondisi desanya masih tertinggal dari segi infrastruktur, Jenal harus bertaruh nyawa setiap kali mengantarkan pasien.
Sebab, ia harus melewati jalan yang rusak serta tanjakan yang curam bahkan licin. Selain itu, di samping jalan yang licin terdapat jurang yang bisa berbahaya bagi dirinya dan pasien.
Pria berusia 38 itu memilih menjadi sopir ambulan karena pernah memiliki pengalaman yang sangat kelam ketika keluarga sedang sakit, namun tidak ada yang bisa menolong.
“Saya jadi sopir ambulan itu dari tahun 2009, awalnya saya lihat sama diri sendiri, ketika itu keluarga kena musibah tapi susah nyari kendaraan umum maupun ambulan waktu itu,” ujarnya, Minggu (9 November 2025).
Karena pengalamannya tersebutlah Jenal selalu membantu banyak orang sakit tanpa pamrih dan tak kenal lelah baik waktu siang maupun malam, ia selalu bekerja dengan sepenuh hati.
“Intinya saya pengen menolong orang yang bener-bener membutuhkan pertolongan, jangan sampe kayak saya dulu, minta tolong ke siapa pun tapi susah. Itulah alasan kenapa saya jadi supir ambulan,” katanya.
Perjuangannya menjadi sopir ambulans desa sangat luar biasa, bahkan pada tahun 2023 ia pernah terjerumus ke jurang bersama mobil ambulan setelah menghantarkan pasien ke rumah sakit.
BACA JUGA : Empat Siswa MTsN 2 Cilegon Sabet Juara Silat Dandim Cilegon
“Saya waktu itu selama satu pekan enggak ada istirahat karena masarakat banyak yang sakit lah, terakhir saya bawa pasien ke RS subuh.
Beres di RS saat saya mau pulang ke rumah, kondisi jalan licin dan nanjak. Akhirnya saya terpleset ke jurang,” jelasnya.
Kecelakaan tersebut menjadi kisah paling heroik saat menolong pasien, beruntung pria yang lahir di Kabupaten Pandeglang itu masih selamat namun harus terjebak di jurang selama berjam-jam.
“Mungkin waktu itu badan saya juga kelelahan karena selama seminggu saya enggak berhenti bolak balik RS terus. Saat itu saya masuk ke berbagai berita nasional,” paparnya.
BACA JUGA : Pengusaha Tambang Kecewa Tak Dilibatkan
Walaupun sudah pernah terjun ke jurang, Jenal masih terus mengabdikan dirinya sebagai sopir ambulan yang terkadang menerima honor jauh dengan kata cukup, meski mengemban tanggungjawab yang sangat besar.
“Sejak saat saya jatuh ke jurang akhirnya mulai ada perbaikan infrastruktur, sekarang jalan sudah lebih baik, walaupun masih ada yang kondisinya rusak parah,” tuturnya. (andika)








