SERANG, BANTEN RAYA – Atlet andalan Banten Maesaroh berhasil membawa pulang dua medali saat mengikuti Kejurda Atletik Jatim Open 2023 yang berakhir pada 10 Maret lalu di Stadion Gelora Joko Samudro di Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Emas yang diraih Maesaroh dari nomor lompat jangkit. Ia berhasil menjadi juara pertama setelah melakukan lompatan 12,52 meter. Sementara perak dari nomor lompat jauh atas nama Maesaroh dengan lompatan 5,45 meter.
Ketua JHS Atletik Club 7,27 Wahyudi Setiawan mengatakan, ia bergembira sebab atlet yang dibinanya berhasil meraih emas dan perak di kejuaraan tersebut. Pada Kejuaraan Jatim Open 2023, semua provinsi ikut berlaga sebab mereka kejuaraan ini juga bertujuan untuk seleksi untuk PON 2024.
“Persaingan tentunya ketat. Saya bersyukur Maesaroh bisa tampil maksimal. Kami berangkat dengan biaya sendiri ke Gresik,” katanya.
Catatan yang diraih Maesaroh ini bagus karena stabil. Sebagai informasi Maesaroh sendiri telah menyegel tiket untuk PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara tahun depan. Di turnamen ini ia bisa stabil sehingga diharapkan nantinya di PON 2024 bisa meraih emas.
“Pada PON 2021 Papua, Maesaroh berhasil meraih medali perak. Mudah-mudahan ia bisa terus meningkatkan prestasinya sehingga di PON 2024 bisa meraih emas ,” imbuh Wahyudi.
Sebelum terjun ke Jatim Open, pihaknya terus melakukan latihan mulai bulan Januari. Hasilnya hasil loncatan selalu diatas 12 meter. Latihan yang dijalani satu minggu penuh kecuali hari Minggu libur, di Banten.
“Kami rutin berlatih di pantai, di kolam renang, untuk menjaga stamina dan terus menciptakan prestasi di kejuaraan yang kami ikuti. Program latihan juga terarah agar makin berprestasi,” tegasnya.
Ia menambahkan, setelah Jatim Open, ia bersama atletnya akan kembali mengikuti kejuaraan atletik Jawa Tengah (Jateng) Open yang rencananya akan digelar pada bulan Mei. Jadi setelah pulang ia bersama atletnya akan menjalani latihan.
“Kami terus berlatih dan waktu kami tidak banyak karena sebentar lagi akan menjalani bulan puasa. Kami kemungkinan di bulan puasa berlatih biasa saja karena atlet menjalani ibadah puasa. Waktu kami sedikit karena ada juga kejurnas pada bulan Juni di Semarang dan Bogor,” jelas dia. (hendra)