Kebutuhan Hewan Kurban di Kabupaten Serang Mencapai 12.500 Ekor

3 HEWAN KURBANNN
Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo (kedua dari kanan) foto bersama saat meninjau peternakan di Desa Cikolelet, Kecamatan Cinangka, belum lama ini.

BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Serang mencatat, kebutuhan hewan kurban untuk Kabupaten Serang pada tahun 2023 kurang lebih mencapai 12.500 ekor.

Jumlah kebutuhan hewan kurban di Kabupaten Serang sebanyak 12.500 ekor tersebut terdiri dari domba, kambing, dan sapi.

Untuk memenuhi kebutuhan hewan kurban sebanyak 12.500 ekor itu sebagian besar didatangkan dari luar Kabupaten Serang.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Jelang Hari Raya Idul Adha, DKPP Kabupaten Serang Waspadai Penyekit LSD Pada Hewan

Kepala DKPP Kabupaten Serang Suhardjo mengatakan, kebutuhan hewan kurban untuk domba diestimasikan sebanyak 8.000 ekor, kambing sebanyak 3.000 ekor, dan sapi sebanyak1.500 ekor.

“Untuk domba didatangkan dari Garut, Tasik, Purwakarta, Cianjur, dan Bandung Jawa Barat. Kemudian untuk kambing didatangkan dari Lampung, Banjar, dan Purwokerto Jawa Tengah. Kalau untuk sapi didatangkan dari impor, Lampung, Boyolali, Kebumen, dan dari Purbalingga,” ujarnya, Rabu 7 Juni 2023.

Ia menjelaskan, tingginya kebutuhan hewan kurban yang masih banyak disuplai dari luar daerah itu mendorong pihaknya untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat Kabupaten Serang agar mau beternak, baik itu kambing, domba, kerbau, maupun sapi.

BACA JUGA: Apakah Hewan Kurban Harus Jantan? Begini Penjelasan Kemenag

“Kita sedang berupaya untuk mengintegrasikan peternakan dengan pertanian. Jadi disamping bertani juga punya sampingan berternak. Yang sudah berjalan itu ada di Desa Mekarsari, Kecamatan Anyer dan di Desa Tanjung Manis, Kecamatan Cinangka. Terus di Cikeusal juga ada,” katanya.

Suhardjo menutrukan, untuk pakan ternak sendiri saat ini tidak begitu sulit karena limbah pertanian bisa diolah menjadi pakan ternak melalui fermentasi atau substrat.

BACA JUGA: Investasi Hewan Ternak Masih Jadi Pilihan

“Kemudian untuk kotoran dan urin ternak bisa diolah menjadi kompos yang bisa digunakan untuk pertanian sehingga bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi,” ungkapnya.***

Pos terkait