BANTENRAYA.CO.ID – Seorang mahasiswi IPB meninggal dunia akibat kebakaran di laboratorium ketika dia melakukan penelitian.
Mahasiswi IPB S2 ini ketika terbakar saat dia melakukan penelitian analisis lemak bahan pakan dengan metode soxhlet.
Mahasiswi IPB ini pun sempat mendapatkan perawatan di RSCM namun nyawanya tidak tertolong.
Namun, ada kejanggalan dalam kasus kebakaran di laboratorium IPB ini.
BACA JUGA: Inovasi Terbaru! Dosen IPB Buat Aplikasi penerjemah Tangisan Bayi, Begini Penjelasannya
Kejanggalan itu diungkapkan oleh akun @cilsboy melalui akun TikTok miliknya.
Dia mengatakan, sebagai sebuah laboratorium di mana ada banyak bahan yang mudah terbakar, semestinya ada water sprinkel.
Inilah yang membuat kasus ini janggal.
Menurut akun @cilsboy, berdasarkan sejumlah artikel yang dia baca, tidak disebutkan tentang adanya water sprinkel ini.
Padahal, dalam laboratorium di mana ada banyak bahan yang mudah terbakar, keberadaan water sprinkel sangat penting.
“Setelah gua cari tau dari beberapa artikel, mesrinya di dalam standar sebuah laboratorium harus ada yang namanya water sprinkel,” kata akun ini.
“Untuk menanggulangi kebakaran karena nggak sedikit bahan-bahan di dalam laboratorium itu yang mudah kebakaran,” lanjutnya.
Namun dalam kasus kebakaran ini dia mempertanyakan di mana keberadaan water sprinkel.
BACA JUGA: Setelah Dicopot sebagai Ketua Nasdem Banten, Ini Jabatan Baru Edi Ariadi
Dia sendiri tidak mendapatkan keterangan apakah water sprinkel itu ada tetapi tidak berfungsi.
“Atau jangan-jangan nggak ada lagi water sprinkel-nya,” katanya mempertanyakan. ***
