BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lebak mengaku belum siap menerima kiriman sampah 500 ton per hari dari Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Pasalnya, Kabupaten Lebak kekurangan alat berat bongkar muat kiriman ratusan ton sampah setiap harinya.
Diketahui, Pemkot Tangsel melirik Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Dengung, Kecamatan Maja untuk membuang sampah mereka.
BACA JUGA: Ratusan Rutilahu Dibangun di Era Helldy Agustian, Pembangunan Masih Andalkan Swadaya Warga
Kepala Dinas DLH Kabupaten Lebak Iwan Sutikno mengatakan, secara kedinasan Lebak belum siap menerima kiriman dari Tangsel.
Kabupaten Lebak saat ini masih mengalami keterbatasan jumlah alat berat untuk mengangkut sampah yang hanya tersedia satu.
“Kenapa belum siap? Kami hanya punya alat berat 3, 2 rusak hanya 1 yang berfungsi,” ujarnya kepada Bantenraya.co.id, Kamis 5 Oktober 2023.
“Dengan jumlah alat berat yang tersedia maka tidak memungkinkan untuk menangani sampah dari Tangsel yang diperkirakan bisa mencapai 500 ton perhari,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk menangani sampai kiriman dari Kota Tangsel diperlukan minimal 3 alat berat berukuran besar.
“Misal Tangsel mulai masuk Januari, sedangkan kami cuma punya 1 alat berat, belum apa-apa, jadi harus pakai alat berat yang besar dan minimal harus ada 3,” paparnya.
TPAS Memadai Dengung tapi…..
Diungkapkan Iwan, secara luasan lahan TPSA Dengung, Kecamatan Maja masih terbilang cukup untuk menampung sampah kiriman dari Tangsel.
“Luasan lahan di Dengung 10 hektare masih cukup. Kalau sekarang terpakai setengah artinya masih memungkinkan bisa untuk sampai 5 tahun ke depan,” tandasnya.
BACA JUGA: Pertama Kalinya dalam Sejarah Rusia, Sistem Perbankan Syariah Mulai Diuji Coba di 4 Wilayah
Iwan mengungkapkan, perencanaan pengiriman sampah Tangsel ke Lebak harus direncanakan sematang mungkin.
“Kalau memang misal jadi, maka perlu terlebih dahulu menyosialisasikan hal ini kepada masyarakat,” tegasnya.
“Kemudian menyiapkan kesiapan insfratuktur, dan lain sebagainya,” terang dia. ***