Kelompok KKM 65 Uniba Sosialisasi Kesehatan Stunting

Tanpa Judul 16
Kelompok 65 KKM Uniba melakukan pengabdian kepada masyarakat di MA Al-Khairiah Desa Kramat Laban, Kecamatan Padarincang.

BANTEN RAYA.CO.ID – Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 65 Universitas Bina Bangsa (Uniba) melakukan Sosialisasi Kesehatan Stunting di MA Al-Khairiah, Desa Kramat Laban, Kecamatan Padarincang.

Kegiatan Kelompok KKM 65 Uniba bertema ‘Mencegah Stunting Sebelum Genting Melalui Obat Penambah Darah’ ini menghadirkan narasumber dari Puskesmas Padarincang, Dinda Agil Swastika yang membawakan materi tentang pencegahan stunting sejak dini.

BACA JUGA : KKM Kolaborasi Uniba Cegah Bullying

Bacaan Lainnya

Hadir juga Kepala MA Al-Khairiah Lismawati dan Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok KKM 65 Uniba Amat Hidayat.

Kepala Sekolah MA Al-Khairiah Lismawati mengatakan, pihaknya merasa terhormat dengan hadirnya kegiatan sosialisasi di madrasah yang dipimpinnya.

“Saya selaku kepala MA Al-Khairiah merasa terhormat akan adanya sosialisasi stunting ini yang diadakan oleh mahasiswa KKMdi sekolah kami,” katanya.

Perwakilan Puskesmas Padarincang Dinda Agil Swastika menjelaskan, stunting itu penting, mencegah sejak dini dengan cara mengkonsumsi makanan bergizi, dan disertai meminum vitamin seminggu satu kali karena hal tersebut merupakan langkah awal dari pencegahan stunting.

Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok 65 Amat Hidayat mengatakan, dalam pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa dan siswi yang sebelumnya tidak paham tentang pentingnya Pemenuhan Gizi, Remaja dan Pencegahan Stunting.

“Melalui edukasi sosialisasi kesehatan yang telah dilaksanakan, diharapkan siswa-siswi dapat lebih memahami manfaat pemenuhan gizi dalam pencegahan stunting dan dapat menyiapkan pemenuhan gizinya sehari-hari,” ujarnya.

Masa remaja, lanjut Amat, sangat rentan terhadap pengaruh dari luar karena remaja tidak mementingkan antara asupan energi yang masuk dan energi yang dikeluarkan.

“Kebiasaan makan yang ditunjukkan remaja biasanya makan jajanan gorengan, minum minuman berwarna dan makan makanan berlemak. Pada saat anak menginjak usia remaja kebiasaan makan akan berubah disebabkan karena beberapa faktor yaitu pengaruh lingkungan, teman sebaya, kehidupan sosial dan kegiatan yang dilakukan diluar rumah,” katanya.

Diketahui, banyak kebiasaan makan pada remaja yang kurang baik didapatkan dari banyak faktor seperti faktor lingkungan sekitar dan teman-teman disekolah yang akhirnya berpengaruh terhadap kebiasaan makan yang kurang baik. dengan adanya kegiatan ini siswa- siswi diharapkan dapat memahami dan melakukan pencegahan stunting dengan baik. ***

Pos terkait