Kesti TTKKDH Pecahkan Rekor Dunia

1 TTKKDH 2

SERANG, BANTEN RAYA- Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) berhasil memecahkan rekor dunia keceran terbanyak di dunia. Pemecahan rekor dunia itu dilakukan saat Festival Keceran Tjimande dengan tagline “dari Banten untuk Indonesia” di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (8/10/2022).

Festival itu dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo serta puluhan ribu pendekar yang melakukan tradisi keceran. Para pendekar yang hadir tidak hanya datang dari wilayah Banten melainkan juga dari Jakarta, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, dan Lampung.

Keceran Kesti TTKKDH adalah tradisi ditetesinya mata, hidung dan mulut anggota perguruan Kesti TTKKDH oleh air khusus yang telah diberikan doa-doa oleh para sesepuh perguruan tersebut. Festival Keceran Tjimande sendiri digelar dalam rangka memeriahkan milad Kesti TTKKDH ke-70 tahun, pada 2022 ini.

Bacaan Lainnya

Ketua Umum DPP Kesti TTKKDH Wahyu Nurjamil mengatakan, Festival Keceran Tjimande ini adalah acara fenomenal yang belum tentu bisa terulang 5 tahun mendatang. Karena itu, dia berterima kasih atas dedikasi dan kebanggaan Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang dengan kesibukannya sebagai Ketua Dewan Pembina Kesti TTKKDH masih bisa hadir dan bersilaturahmi untuk bertemu para umat Kesti TTKKDH. Wahyu pun mengusulkan Sigit sebagai Bapak Tjimande.

“Rasa-rasanya kalau boleh dengan dedikasi beliau, rasanya tidak salah kalau kita sematkan beliau sebagai Bapak Tjimande. Setuju?” katanya.

Wahyu mengatakan, Kesti TTKKDH sudah eksis sejak abad ke-16 sebagai perguruan tjimande. Sudah banyak sesepuh dan orang-orang tjimande terdahulu yang menyumbangkan segalanya demi keberlangsungan Kesti TTKKDH. Karena peran para tetua itulah sampai saat ini generasi milenial masih bisa mengenal Kesti TTKKDH.

Wahyu pun berpesan agar insan Kesti TTKKDH dapat menjaga persatuan dan kesatuan, selalu patuh pada pimpinan, dan senantiasa menjaga Pancasila dan NKRI. “Malam ini adalah pesta bagi kita semua. Suka cita bagi kita semua,” kata Wahyu.

Ketua Dewan Pembina Kesti TTKKDH Listyo Sigit Prabowo mengatakan, saat ini Kesti TTKKDH sudah tersebar di 8 provinsi di Indonesia. Dia pun berharap Kesti TTKKDH tidak hanya ada di 8 provinsi melainkan juga di 34 provinsi di Idonesia. “Tentunya harapan kita Kesti TTKKDH tidak hanya ada di 8 provinsi tetapi di semua provinsi harus ada,” katanya.

Sigit mengatakan, Kesti TTKKKDH adalah warisan leluhur. Menjadi tantangan insan Kesti TTKKDH saat ini adalah bagaimana agar seni tjimande ini tidak hanya dikenal di lingkup nasional tapi juga di lingkup internasional. Ini adalah tantangan insan Kesti TTKKDH agar silat ini dikenal di dunia. katanya. (tohir)

Pos terkait