Khutbah Jumat Penuh Makna dan Menyentuh Jiwa Serta Hati, Tema: Dunia Ini Butuh Orang Saleh
BANTENRAYA.CO.ID – Inilah informasi seputar khutbah Jumat penuh makna dan menyentuh jiwa serta hati yang bertemakan dunia ini butuh orang saleh.
Setiap minggunya umat Muslim terutama kaum laki-laki akan mengerjakan ibadah sholat Jumat.
Dalam sholat Jumat ini terdapat materi khutbah Jumat yang akan disampaikan oleh khatib.
Bukan hanya di dunia, setiap muslim pasti ingin sukses di akhirat, karena dunia ini butuh orang yang saleh.
Penasaran dengan isi khutbah Jumat penuh makna dan menyentuh jiwa serta hati yang bertemakan dunia ini butuh orang saleh? Simak artikel ini sampai selesai.
Dikutip Bantenraya.co.id dari berbagai sumber, Berikut ini adalah khutbah Jumat penuh makna dan menyentuh jiwa serta hati yang bertemakan dunia ini butuh orang saleh:
إن الْحَمْدَ لِلهِ . نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ . وَ نَعُوْذُ بِهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا. مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ اَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا أَمَّابَعْدُ.
فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ . اِتَّقُوْ اللهَ ,اِتَّقُوْ اللهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. أعوذبالله من الشيطان الرجيم , بسم الله الرحمن الرحيم. سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّه هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ.
Dari sekian kalamullah, ayat-ayat al-Quran yang di awali dengan kata tasbih seperti subhan, yusabbih, dan sabbaha. Seluruhnya pesan setelah tasbih itu menunjukkan hal yang sangat supra rasional, yang tidak mudah dicerna oleh akal. Untuk itu cara yang terbaik dalam mendekati pesan ayat setelah tasbih adalah dengan keimanan.
Awal surah isro’ ini jika di plot maka menjadi demikian, pertama di awali dengan subhan yang menunjukkan perspektif teologis atau keimanan. Kemudian asro bi’abidihi lailan sebuah keajaiban, ini menyangkut tantangan teknologi dan kerja akaliyyah atau kerja yang luar biasa dan seterusnya ditutup dengan innahu huwassami ‘ul bashir. Setelah ditunjukkan peristiwa-peristiwa yang mengagumkan, idealnya ayat ini ditutup dengan innahu ‘ala kulli syain qodir karena cocok antara hal-hal yang merupakan tingginya kekuasaan Allah dengan sifat kekuasaan Tuhan itu sendiri.