BANTENRAYA.CO.ID – Belakangan kualitas udara Jakarta menjadi sorotan masyarakat di media sosial. Kualitas udara Jakarta hari ini berada di ranking 4 dunia pada Selasa, 15 Agustus 2023 siang.
Dikutip dari laman pemantau kualitas udara dunia IQAir pada 11.21 WIB, indeks kualitas udara di Jakarta hari ini berada di angka 157 AQI US.
Angka tersebut termasuk dalam kategori kualitas udara yang tidak sehat dan tercatat dalam rangking 4 terburuk di dunia setelah Dubai, Doha dan Dhaka.
Selain itu angka tersebut juga lebih tinggi dari indeks kualitas udara di Jakarta kemarin yang masih termasuk kurang sehat pada 152 AQI US.
BACA JUGA: Daftar Senjata Api yang Digunakan Terduga Teroris Karyawan BUMN, Mengerikan!
Adapun konsentrasi polutannya masih PM2.5 di mana saat ini lebih tinggi 13.4 kali dari panduan kualitas udara tahunan WHO.
Cuaca Jakarta hari ini diperkirakan cerah berawan dengan suhu 32°- 25° celcius dengan pergerakan angin 18km/h.
Untuk itu, bagi masyarakat Jakarta yang banyak beraktivitas di luar ruangan sebaiknya memakai masker untuk mengurangi polusi yang masuk ke paru-paru.
Selain itu menutup jendela untuk menghindari udara kotor yang masuk dan menyalakan penyaring udara. Bagi yang tidak berkepentingan di luar ruangan sebaiknya menghindari aktivitas outdoor terlebih dahulu.
BACA JUGA: Kronologi Mahasiswa Baru UB Tumbang dan Tergeletak Saat Acara Papermob Ospek
Saat ini, kualitas udara di Jakarta memang sedang disorot diawali dari foto udara dari atas pesawat saat berada di Jakarta yang tersebar.
Hal ini kemungkinan diakibatkan oleh kemarau panjang selama beberapa bulan terakhir serta dari pembuangan emisi dari transportasi dan industri di Jabodetabek.
Dikutip dari beberapa sumber, Presiden Joko Widodo menghimbau bagi kantor di Jakarta melaksanakan hybrid working yaitu lebih banyak bekerja dari rumah selebihnya baru dari kantor.
Jokowi juga meminta para menteri untuk konsisten menerapkan kebijakan mengurangi kendaraan berbasis fosil dan beralih ke transportasi massal atau umum.
Selain itu, ia juga meminta penguatan mitigasi terhadap perubahan iklim dengan mengecek sektor industri dan listrik di area Jabodetabek serta edukasi tentang polusi udara kepada masyarakat.***