Trending

Lahan Pertanian di Cilegon Menyusut 25 Hektar Selama 2022, Beralih Jadi Ini

Mustofa menjelaskan, produksi padi di Kota Cilegon rata-rata 5,8 ton per hektar.

BACA JUGA:Tingkatkan Kualitas UMKM, Dinkop UKM Kota Cilegon Kirim Pelaku Usaha Kecil ke IPB

Dalam setahun, rata-rata bisa panen dua kali.

“Upaya yang kita lakukan untuk meningkatkan produksi dan memertahankan produksi pertanian ada bantuan stimulan seperti sarana produksi, bibit tanaman, pestisida, itu paling,” ungkapnya.

Mustofa menjelaskan, pihaknya juga melakukan program Sekolah Lapang Pertanian kepada petani.

Pendamping merupakan pegawai DKPP Kota Cilegon.

“Kasi Tanaman Pangan dan Holtikultura pada DKPP Cilegon Sutisna mengatakan, peningkatan produksi pertanian dilakukan melalui pompanisasi agar ketersediaan air untuk pertanian tercukup, meskipun musim kemarau,” katanya.

BACA JUGA:25 UMKM di Kota Cilegon Ikuti Program Inkubasi Wirausaha Dengan Rumah Berdaya Cilegon

“Selain itu, ada upaya peningkatan nilai tambah petani melalui budidaya komoditas yang bernilai tinggi seperti, penanaman jagung pulut yang nilainya lebih tinggi dibandingkan jagung biasa. Pertanian hidroponik juga didorong untuk sayuran. Ini upaya kita meningkatkan nilai tambah bagi petani,” tuturnya.

Sutisna menambahkan, adanya musim kemarau yang terjadi  saat ini tidak berdampak ke petani Cilegon.

“Kalau gagal panen di Cilegon tidak ada, penyuluh kita di lapangan tidak menemukan itu, karena saat awal kemarau memang petani kita sudah pada panen, dan saat ini menunggu masa tanam, nunggu hujan,” tambahnya.***

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2

Related Articles

Back to top button