Mahasiswa Teknik Mesin ITB Meninggal Dunia saat Uji Coba Pesawat Tanpa Awak

WhatsApp Image 2023 06 08 at 11.33.12
Muhammad Rasyid mahasiswa Teknik Mesin ITB meninggal dunia saat uji coba pesawat tanpa awak di Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung. (Instagram @anakteknikindo)

BANTENRAYA.CO.ID – Muhammad Rasyid Ghifary , mahasiswa Teknik Mesin dan dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB) meninggal dunia saat uji coba pesawat tanpa awak di lanud Sulaiman.

Dekan Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB, Prof. Dr. Tatacipta Dirgantara mengatakan, saat itu Rasyid bersama temannya di UKM Aksantara ITB sedang melakukan uji coba peasawat tanpa awak di Lanud Sulaiman, Kabupaten Bandung.

Ia juga mengatakan bahwa, Muhammad Rasyid mahasiswa Teknik Mesin ITB meninggal pada Selasa (6/6/2023) kemarin karena kecelakaan.

BACA JUGA: Dicolek Syafirah Fadiyah, Mahfud MD Belum Angkat Bicara Hingga Kini Bikin Geram

Kejadian itu bermula saat Rasyid mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang hendak membuat pesawat tanpa awak bersama temannya.

Pesawat tanpa awak itu nantinya akan diikutsertakan dalam Kontes Robot Terbang (KRT).

Uji coba dilakukan di Lanud Suilaiman namun, cuaca pada saat itu hujan.

Berbagai peralatan pun sudah disiapkan oleh mereka.

BACA JUGA: Gaji dan Harta Kekayaan Muhamad Gempa Awaljon Putra, Oknum yang Melaporkan Siswi SMP Pasca Mengkritik Wali Kota Jambi yang Memiliki 3 Rangkap Jabatan Sekaligus!

salah satunya yaitu pasak yang dipakai untuk melontarkan pesawat dengan berat 8 kilogram.

Dikarenakan cuaca sedang hujan dan tanahnya basah, pasak tiba-tiba tercabut dari tanah.

Pasak itu kemudian mengenai bagian leher belakang Rasyid.

Rasyid sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan tapi nyawanya tidak tertolong.

BACA JUGA: Lahap Makan Singkong Rebus dari Warung Amal MTQ XXII, Sekda Cilegon Maman Mauludin Makin Santuy Menonton Lomba Syarhil Quran di Panggung Utama

“Selasa sore itu hujan, kemudian sudah reda mereka kemudian mencoba, tapi karena hari senin dan selasa itu hujan jadi tanahnya basah,” kata Tatacipta.

“Jadi dia menancapkan pasak ke tanah, karena tanahnya basah, nggak kuat,” lanjutnya.

Tatacipta juga menyebutkan, karet pasak itu tercabut mengenai dua orang, namun Rasyid terkena di area tubuh yang fatal.

“Ketika pelontar ditarik, pasaknya tercabut dari tanah, nah karetnya mengenai dua orang tang satu nggak kenapa-kenapa cuma kena tangan, satu lagi (Rasyid) kena area tubuh yang fatal (belakang leher),” katanya.

BACA JUGA: Diperiksa dari Siang hingga Sore, Debi Ceper yang Tuding Siswi SMP Jambi Pelacur Diminta Buat Klarifikasi

Pesawat tanpa awak yang dibuat Rasyid dan temannya tidak mengalami masalah apapun, kondisi tanah yang basah jadi penyebab kecelakaan itu.

“Itu pesawatnya mau uji coba, pesawatnya nggak ada masalah tapi yang masalah pelontar pesawatnya itu,” kata Tatacipta.

Saat ini jenazah almarhum Rasyid sudah dimakamkan oleh pihak keluarga di Jakarta pada, Rabu siang.***

Pos terkait