BANTENRAYA.CO.ID – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten mengadakan pembinaan terhadap mantan Pekerja Migran Indonesia atau PMI di Serang utara.
Dalam pembinaan itu, para mantan Pekerja Migran Indonesia di Kabupaten Serang didorong untuk menjadi pengusaha melalui kegiatan berwirausaha.
Para mantan Pekerja Migran Indonesia yang ada di Serang utara salah satunya disarankan untuk membuka usaha sistem franchise bekerja sama dengan pengusaha waralaba.
BACA JUGA: 16 PMI akan Diberangkatkan ke Malaysia, Pemkab Gandeng BP3MI Lindungi Pekerja Migran
Babay Suhendri, salah narasumber kegiatan mengatakan, pihaknya menyampaikan materu tentang keterampilan kewirausahaan bagi mantan PMI yang ada di Serang utara.
“Penguatan yang dilakukan oleh Disnakertrans provinsi ini lebih kepada bagaimana caranya purna PMI ini tidak pergi ke luar negeri lagi,” ujar Babay, Minggu 11 Juni 2023.
Dalam kesempatan itu, Babay memberikan arahan agar para mantan PMI terutama yang baru pulang dari luar negeri melakukan usaha yang instan dengan sistem franchise bekerja sama dengan pengusaha waralaba, baik itu di bidang makanan maupun minuman.
BACA JUGA: Bantu Pemulangan TKW Ilegal, Disnakertrans Kabupaten Serang Surati Departemen Luar Negeri
“Dalam artian instan di sini mereka kan punya modal tapi enggak punya keterampilan dan biasanya bingung mau usaha apa. Maka dengan cara franchise kan dibimbing langsung oleh pewaralabanya. Terus yang punya waralaba mengelurkan produknya. Jadi mereka (PMI-red) ini tinggal jalan saja,” katanya.
Ia mengungkapkan, kegiatan yang berlangsung di SMK Muhammadiyah Pontan tersebut diiukuti oleh mantan PMI baik yang sudah lama pulang dari luar negeri maupun yang baru pulang.
BACA JUGA: Minta Dibantu Pemulangan, TKW Asal Kabupaten Serang Disiksa Majikannya di Arab Saudi
“Biasanya mereka yang baru pulang ini pada nganggur kembali,” tuturnya.
Babay mengungkapkan, beberapa mantan PMI yang sudah lama pulang dari luar negeri ada yang sudah punya usaha sendiri.
“Banyaknya di bidang perikanan seperti di Brangbang, Desa Lontar. Saya memberikan masukan usaha sistem franchise bisa mengambil yang peket hemat dari Rp5 juta sampai Rp10 juta,” katanya.***