BANTENRAYA.CO.ID – Seorang muslim tentunya memiliki adab dalam menghadapi berbagai permasalahan, termasuk ketika menghadapi pembully atau aksi perundungan.
Dan beberapa adab menghadapi pembully tersebut sembat dibeberkan oleh ustadz Khalid Basalamah.
Tentunya adab menghadapi pembully ini penting untuk diketahui oleh para pelajar.
BACA JUGA: 5 Hal yang Seorang Muslim Harus Lakukan Supaya Didoakan Malaikat
Kalangan orang tua dan guru juga perlu mengetahuinya, karena dengan begitu mereka bisa membekali anak-anak mereka.
Informasi berikut dilansir bantenraya.co.id dari salah satu cuplikan video potongan ceramah ustadz Khalid Basalamah.
Dalam rekamannya tersebut ustadz Khalid menjelaskan bahwa terdapat dua contoh situasi ketika seorang muslim menghadapi pembully.
BACA JUGA: 4 Amalan untuk Berlindung dari Dajjal, Ujian Terbesar Umat Manusia di Akhir Zaman
Situasi Pertama
Situasi ini adalah ketika pembully hanya melakukan kejahatan secara verbal.
Misalkan pembully menghina fisik, harta, menyaut dengan kata-kata kotor atau semacamnya, maka ustadz Khalid menyarankan agar tidak ditanggapi.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda yang artinya, “Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR. Abu Daud no. 4084 dan Tirmidzi no. 2722).
BACA JUGA: Doa Para Nabi yang Bacaannya Singkat, Mudah Dihapal dan Berdasarkan Dalil yang Jelas
Situasi Kedua
Sementara situasi yang kedua adalah ketika pembully mulai main fisik.
Misalnya saja aksi kekerasan dari pembully berupa memukul, menendang atau dilecehkan.
Ustadz Khalid menganjurkan agar dalam situasi tersebut, korban bully bisa melawan balik.
BACA JUGA: 6 Amalan Pembuka Rezeki yang Besar yang Bisa Dilakukan Seorang Muslim
Selain mendorong orang tua untuk mengajarkan anaknya cara membela diri, ustadz Khalid juga menambahkan bahwa akan ada bahaya terhadap fisik korban jika dia tidak melawan balik.
Bahkan jika terbunuh dari membela diri sendiri karena melindungi harta atau melindungi orang yang tertindas, itu bisa terhitung mati syahid.
Hal tersebut juga sesuai dengan anjuran untuk membela diri seperti percakapan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu.
“Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan ingin merampas hartaku?” tanya Abu Hurairah rodhiyallahu ‘anhu.
Beliau menjawab, “Jangan kau beri padanya.”
“Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku?” tanyanya lagi.
Beliau menjawab, “Bunuhlah dia.”
“Bagaimana jika ia malah membunuhku?”
“Engkau dicatat syahid,” jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Bagaimana jika aku yang membunuhnya?”
“Ia yang di neraka,” jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim no. 140).
BACA JUGA: 4 Hewan yang Dilarang Dibunuh dalam Islam, Ternyata Punya Peran Penting untuk Kehidupan Manusia Juga
Dan memang belakangan ini sedang marak-maraknya kasus perundungan di Indonesia.
Tercatat terdapat 23 kasus perundungan di kalangan pelajar jenjang SD, SMP, SMA.
Dan data tersebut merupakan hasil pencatatan dari Januari – September 2023.
BACA JUGA: 5 Tips Bersabar Menghadapi Ujian Hidup, Bekal untuk Lebih Kuat di Ujian Selanjutnya
Bahkan tidak jarang juga terjadi kasus pembullyan di ranah perguruan tinggi.
Dengan mengetahui adab menghadapi aksi perundungan, seorang muslim diharapkan dapat memilih cara yang tepat ketika dibully.
Selain itu, selektif memilih lingkungan pergaulan juga dapat membantu mengurangi risiko terlibat perundungan.***