BANTENRAYA.CO.ID – Musisi legendaris Indonesia Melly Goeslaw, akhir-akhir ini berhasil menurunkan berat badan dan menjaga tubuhnya agar tetap ideal.
Namun, perjuangan menurunkan berat badan Melly Goeslaw dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab demi keuntungan pribadi.
Hal ini berdampak pada pencatutan foto dan video Melly Goeslaw bersama dokter Peter oleh beberapa brand obat pelangsing yang tidak mendapatkan izin dari keduanya.
Ina Rachman, kuasa hukum Melly Goeslaw, mengungkapkan bahwa pihaknya telah melayangkan somasi kepada beberapa brand obat pelangsing.
BACA JUGA: Misteri Pulau Onrust yang Diangkat Jadi Film Horor Kutukan Peti Mati, Menyimpan Kekayaan Terpendam
Somasi yang dilayangkan mencatut foto dan video musisi legendaris, pelantun lagu Bunda ini menggandeng serta dokter Peter.
Tindakan ini dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak cipta dan privasi Melly serta dokter Peter, yang tujuannya hanya untuk komersialisasi.
“Kami minta iklan-iklan yang menggunakan video palsu dari Teh Melly dan dokter untuk men-takedown dan meminta maaf. Kami memberikan batasan waktu sampai 7 hari sejak kemarin,” kata Ina Rachman pada 19 Juli 2023, seperti yang dikutip Bantenraya.co.id dari PMJ News.
Sejauh ini, tercatat ada 43 akun yang menggunakan foto dan video milik Melly Goeslaw tanpa izin untuk keperluan promosi obat pelangsing mereka.
Ina Rachman menegaskan bahwa pihaknya masih mengumpulkan data terkait akun-akun tersebut, termasuk memastikan apakah ada akun yang mengganti-ganti nama untuk menghindari tanggungjawab.
Namun, berita baiknya, sudah ada enam akun yang beritikad baik dengan meminta maaf dan men-takedown video tersebut setelah menerima somasi dari pihak Melly Goeslaw dan dokter Peter.
Meskipun beberapa akun sudah menghapus video di DM (Direct Message) atau pesan langsung, Ina Rachman mengingatkan bahwa postingan di media sosial juga harus dihapus sebagai bukti keseriusan permintaan maaf.
“Kita mau memberikan efek sejera-jeranya sampai hari ke-7 untuk melihat bagaimana perkembangan semua ini,” jelas Ina Rachman menambahkan.
Kejadian ini menegaskan pentingnya menghormati hak cipta dan privasi seseorang, terutama ketika mencantumkan foto dan video di media promosi.
Semua pihak, terutama para brand, diharapkan untuk lebih berhati-hati dan menghargai karya serta privasi para publik figur.
Melalui upaya hukum ini, diharapkan pesan untuk menghormati hak cipta dan etika berbisnis dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak terkait.***