Melvin Foo, Sekretaris Utama Bidang Politik Kedutaan besar Singapura, Belajar Politik ke FISIP Untirta

IMG 20230719 WA0016

BANTENRAYA.CO.ID- Diplomat Kedutaan Singapura, Melvin Foo, sebagai Sekretaris Utama Bidang Politik, Kedutaan Besar Singapura berdiskusi dengan Prof. Ahmad Sihabudin, Dekan FISIP UNTIRTA, beserta Jajaran Dosen Komunikasi Politik, Selasa 18 Juli 2023 di Kampus UNTIRTA Sindang Sari.

Serang, Mister Melvin Foo, menyampaikan bahwa kedatangannya ke Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNTIRTA untuk belajar Politik Lokal di Banten. Kedatangan Melvin, disambut hangat oleh Prof. Ahmad Sihabudin, sebagai Dekan FISIP UNTIRTA.

“Kami menerima dengan baik, sebagai sahabat serumpun, Singapura merupakan negara sahabat bagi Indonesia, dan diskusi Politik ini, merupakan sebuah komunikasi yang bernilai, bagi FISIP UNTIRTA, tentang Politik di Banten menjelang Pemilu 2024.” Ungkap Profesor yang konsen meneliti Budaya leluhur di Banten, dalam diskusi tersebut.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Terungkap! Masinis KA Brantas dan Asisten Sempat Lakukan Aksi Tak Terduga Sebelum Kereta Tabrak Truk

Peserta Diskusi, Dr. Yoki Yusanto mengungkapkan, bahwa Peran Opinion Leader dalam pemenangan politik di Banten sangat kuat.

“Banten memiliki keunikan dalam hal politik praktis, karena masih tergantung pada ketokohan masyarakat, seperti di Banten Selatan, peran ketua adat sangat penting dalam politik, dimana ketua adat di komunitas adat, menjadi penentu arah pilihan politik, karena masyarakat di komunitas adat patuh pada ketua adat.” ujarnya.

Yoki menambahkan, itu tidak terjadi di Tangerang Raya, yang berdekatan dengan Ibukota negara Jakarta. Sedangkan di Kabupaten Serang, Kabupaten Lebak, Kabupaten Pandeglang masih kokoh peran *Opinion Leader* dari setiap komunitas sosial maupun budaya dalam politik praktis.

Berbeda pandangan, Dosen Komunikasi Politik Senior FISIP UNTIRTA, Ikhsan Ahmad, menceritakan Politik Banten, berdasarkan sejarah, yang dimulai salah satunya Pemberontakan Petani 1888. sehingga hingga kini Banten banyak melahirkan intelektual di bidang politik hingga kancah nasional.

BACA JUGA: Kane Tak Bertaji, Tottenham Digebuk West Ham United di Laga Pramusim dengan Skor Tipis

Perkembangan zaman, dan peta politik semakin dinamis di Banten, Dominasi Kelompok Kiyai di Pesantren, kelompok Jawara juga dunia usahanya, dan partai politik hingga dinasti politik.

“Banyak persoalan, dengan adaptasi dengan perubahan jaman. Politik yang dibangun, di Pesantren bersifat simbolik. Pemimpin Pesantren bisa menjadi simbol Pemenangan Politik di tingkat lokal maupun nasional.” Ungkapnya lugas.

Menurut Ikhsan Simbol lainnya adalah Jawara, lebih banyak bertolak pada kekuatan (Massa/Pengaruh). Dulu sejarahnya Jawara adalah ulama. Polarisasi secara kultural, terletak pada simbol budaya ini, Kiyai Dan Jawara. Kini Jawara lebih pada penguasaan ekonomi dan politik.

Ikhsan menambahkan, bahwa Gradasi dari Politik kultural, berakumulasi menjadi Politik dinasti. Pada kekuatan Politik di Banten.

“Politik Dinasti di Banten, menjadi keberlangsungan agenda politik dengan melalukan berbagai upaya, dengan pembentukan organisasi, seperti perguruan pencak silat atau relawan.” ungkapnya.

Peta Demokrasi di Banten, perspektif Ikhsan menilai, hasil penelitiannya, Perbedaan partai politik, secara ideologis maupun budaya, tidak nampak. Sebuah ilustrasi dalam koalisi besar dalam gelaran Pilkada, misalnya. Sehingga terjadi koalisi besar, yang dikuasai oleh kelompok Dinasti.

Dalam kesempatan tersebut Prof. Sihab, menegaskan bahwa, semua elemen politik seyogianya menghindari hal-hal yg dilarang, seperti money politic, ujaran kebencian atau black campaign* dalam gelaran politik praktis.

“Tingkat partisipasi masyarakat, saat dalam gelaran agenda politik di Banten, sejatinya adalah kesadaran pada era Demokrasi, berdasarkan kedewasaan dan kematangan dalam politik, serta harus berlangsung secara bersih dari pelbagai aspek.” ungkapnya.

Sedangkan dalam sesi penutup, Melvin mengatakan, Pada Pilpres 2024, yang akan datang menyampaikan prediksi tentang Pemilu Presiden di Banten. Banten dan Jawa Barat menjadi salah satu fokus analisisnya, sebagai diplomat bidang politik kedutaan Singapura.

Melvin, mengungkapkan, pemerintah Singapura, dan juga masyarakat nya, mendukung siapapun yang nanti akan terpilih sebagai Presiden Indonesia 2024 mendatang.

“Sebagai perwakilan kedubes, saya menyampaikan bahwa Singapura terlalu Kecil sampai ikut campur pada Pemilu di Indonesia, jadi kami hanya monitor, dan siapa pun Presiden, yang terpilih 2024, kami siap bekerjasama. Bakal calon Presiden Indonesia 2024 seperti Anis Baswedan, Prabowo Subianto sudah berkunjung ke Singapura dan sudah mengundang juga untuk Pak Ganjar Pranowo untuk ke Singapura.” tandasnya Menutup Diskusi.***

 

Pos terkait