Mengenal Istilah Silent Treatment, Faktor Penyebab Rusaknya Hubungan Selain Perselingkuhan: Dampaknya Dahsyat!

silent treatmen
Dampak silent treatmen dalam sebuah hubungan, penyebab utama hubungan kandas setelah selingkuh. (Pexels/Timur Weber)

BANTENRAYA.CO.ID – Istilah Silent Treatment atau Perlakuan diam kadang kala sering terjadi dalam hubungan antara makhluk sosial.

Silent treatment sendiri adalah sebuah istilah yang digunakan dalam ilmu psikologi dalam sebuah hubungan sosial dalam keluarga, pertemanan hingga asmara.

Silent treatment sendiri dapat diartikan sebagai sebuah sikap mendiamkan atau menolak berinteraksi yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain yang ada di sekitarnya.

Bacaan Lainnya

Perlakuan silent treatment seperti ini sangat umum terjadi dalam sebuah hubungan sepasang kekasih.

BACA JUGA: Dua Putranya Jadi Caleg, Ini Pesan Menyentuh Walikota Serang Syafrudin

Seperti dapat diambil contoh berupa sepasang kekasih yang telah usai mengalami perdebatan atau menghadapi masalah, salah satu diantaranya akan memilih diam.

Diam yang dilakukan seperti menolak untuk berkomunikasi dengan cara apa pun.

Penolakan tersebut biasanya akan berlangsung selama berhari-hari, hingga bahkan sampai berminggu-minggu.

Dalam kondisi ini biasanya, sang pelaku akan mengabaikan korban tanpa alasan yang jelas.

BACA JUGA: Tutup Jalan Raya Utama untuk Mengadakan Acara Pernikahan Anaknya, Anggota DPRD Kepri: Rakyat Juga Bisa Ketemu Saya!

Serta bersikap seakan-akan pelaku tidak menganggap korban ada, sehingga silent treatment ini dapat dikatakan sebagai salah satu tindakan kekerasan secara psikis.

Dapat dikatakan secara demikian karena ‘perlakuan diam’ dapat berdampak pada terguncangnya kondisi mental korban.

Dapat merusak hubungan

Perilaku silent treatment yang terjadi pada sebuah hubungan secara terus-menerus, dapat merusak sebuah hubungan secara perlahan.

Sehingga perilaku ini memiliki dampak yang sangat dahsyat bagi sebuah hubungan.

BACA JUGA: Cuma Punya 1 Armada, BPBD Kewalahan Salurkan Air Bersih

Sikap perlakuan diam seperti ini akan mengurangi rasa nyaman dalam sebuah hubungan yang menyangkut dua insan manusia.

Tidak hanya itu, pelaku dapat memanipulasi pasangan sehingga ia merasa dirinya memegang penuh atas kendali hubungan.

Serta perlakuan diam ini dapat membuat pelaku melakukan playing victim, sehingga dirinya merasa bahwa ia adalah seorang korban yang paling tersakiti.

Parahnya lagi, tindakan silent treatment dapat berdampak pelaku tidak memiliki keinginan untuk mengatasi masalah dan menyelesaikan konflik secara tepat.

Sebab ia hanya ingin didengarkan dan lebih mengutamakan ego dari pada kepentingan bersama.

Ada kalanya memang diam lebih baik dari berbicara namun, anda harus pandai membedakan ‘diam’ yang memang diperlukan, dengan ‘perlakuan diam’. ***

Pos terkait