BANTENRAYA.CO.ID – Jasa Marga mencatat ada 407.581 kendaraan yang meninggalkan wilayah Jabodetabek pada H+1 dan H+2 Lebaran Idul Fitri.
Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek meningkat sekitar 48,2 persen, jika dibandingkan arus lalu lintas normal dengan total 275.087 kendaraan.
Jumlah tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) utama yaitu, GT Cikupa arah Merak, GT Ciawi arah Puncak, dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama arah Trans Jawa dan Bandung.
BACA JUGA : Pantau Arus Mudik Malam Hari, Bupati Serang Temui Pemudik yang Membawa Bayi dari Bekasi ke Lampung
Dikutip Bantenraya.co.id, Kementerian Perhubungan memprediksi puncak arus balik lebaran akan terjadi pada Selasa 25 April 2023.
Kementerian Perhubungan juga mencatat jumlah pengguna angkutan umum pada H+2 lebaran, kembali meningkat, yaitu sebesar 18,49 persen atau sejumlah 635.714 orang dibanding hari pertama Lebaran (H+1) sebanyak 532.881 orang.
BACA JUGA : 4 Hotel Terbaik di Pandeglang Dekat Pantai Carita, Harga Rp1 Jutaan, Nyaman untuk Family Trip
Adapun jumlah pengguna angkutan umum terbanyak pada H+2 yaitu penumpang angkutan udara sebanyak 179.589 orang atau 28,25 persen dari total pengguna angkutan umum.
Pada Posko Angkutan Lebaran Terpadu tahun ini, titik pergerakan penumpang dan kendaraan dipantau dari 111 terminal, 16 Pelabuhan Penyeberangan, 51 Bandar Udara, 110 Pelabuhan Laut, 13 Daop/Divre, 42 Gerbang Toll dan 20 ruas Jalan Arteri.
Selanjutnya setelah angkutan udara, 27,93 persen atau 177.536 orang menggunakan angkutan kereta api, 19,71 persen atau 125.278 orang menggunakan angkutan jalan (AKAP), 16,15 persen atau 102.640 orang menggunakan angkutan penyeberangan, dan 7,97 persen, atau 50.671 orang menggunakan angkutan laut.
Secara kumulatif, jumlah pengguna angkutan umum yang dipantau mulai H-8 sampai dengan H+2 mencapai 7.662.818 orang. Jumlah ini meningkat 7,77 persen jika dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 lalu sebesar 7.110.499 orang.
Secara kumulatif, penumpang angkutan udara menjadi yang tertinggi yaitu 2.279.255 orang, kemudian disusul angkutan sungai danau dan penyeberangan (ASDP) sebesar 1.852.276 orang, angkutan kereta api 1.450.503 orang, angkutan jalan 1.426.726 orang, dan angkutan laut 654.058 orang.
Adapun persentase peningkatan jumlah penumpang tertinggi terjadi pada angkutan kereta api yang meningkat 33,31 persen. Kemudian disusul oleh angkutan udara 15,92 persen. ***