CILEGON, BANTEN RAYA – Nelayan Suralaya, Kota Cilegon menerima bantuan alat pancing dari PT Indo Raya Tenaga (IRT) selaku pengelola PLTU Jawa 9 & 10.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Rukun Nelayan Suralaya Rebudin mengatakan, bantuan alat pancing jelas bisa membantu para nelayan untuk memiliki kelengkapan alat tangkap ikan.
“Saat ini kondisi di laut cuacanya sedang terjadi angin kencang. Banyak nelayan yang tidak melaut, sehingga banyak nelayan yang menyandarkan kapalnya di pangkalan nelayan Suralaya ini. Pemberian alat pancing ini jelas sangat membantu,” kata Rebudin usai menerima bantuan alat pancing yang diserahkan oleh manajemen IRT.
Rebudin mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada pihak PT IRT yang kerap membantu nelayan di Suralaya. “Dengan jumlah bantuan yang ada, kemudian kita bagikan kepada pada nelayan,” kata Rebudin.
General Manager PT IRT Steve Andrianto mengatakan bahwa komunitas nelayan merupakan komunitas yang keberadaannya beriringan dengan Proyek Jawa 9 & 10
“Tentu kami memperhatikan kehidupan nelayan yang berada di sekitar pembangkit. Secara berkesinambungan PT Indo Raya Tenaga mendukung kegiatan nelayan, berupa pemberian fasilitas untuk melaut diantaranya memberikan kail,” urai Steve.
Pangkalan nelayan Rukun Suralaya sendiri dibangun oleh PT IRT beberapa waktu lalu. Pangkalan nelayan ini dibangun dengan lebar 57 meter dan panjang 215 meter. Kolam bandar seluas 1,3 hektar akan mampu menampung sebanyak 100 kapal nelayan. Saat bersamaan dengan pembangunan pangkalan nelayan, pengelola PLTU USC Jawa 9 & 10 juga mendirikan sebuah masjid dan membantu sejumlah sekolah di lokasi terdekat.
Keberadaan pangkalan nelayan ini juga pernah dipuji anggota DPRD Provinsi Banten. Mereka menilai relokasi nelayan dan perhatian terhadap mereka oleh manajemen PLTU USC Jawa 9 & 10 sangat baik. Pembuatan pangkalan nelayan dan berbagai fasilitas pendukung buat mereka, selayaknya dicontoh oleh industri lainnya di wilayah yang sama, di Provinsi Banten.
Hal itu diungkapkan Komisi IV DPRD Provinsi Banten, Ida Rosida Lutfi dan Dede Rohana Putera saat mengunjungi pembangkit listrik ultra super critical berkapasitas 1000×2 MW yang dalam proses pembangunan tersebut, beberapa waktu lalu.
Selain berbagi dengan nelayan, PT IRT juga berbagi kepada anak yatim dan fakir miskin. Di awal Ramadan, digelar doa bersama dan santunan anak yatim di Masjid Raudhatul Jannah, Suralaya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, masyarakat dari Suralaya, Lebakgede, dan Salira. Dalam kesempatan tersebut, hadir tokoh masyarakat Pulomerak Ustad Unang, yang memimpin doa bersama, dan sejumlah karyawan PT IRT.
“Semoga dengan bersedekah, memberikan santunan kepada ayak yatim, piatu, dan fakir miskin, pihak PT IRT dalam melaksanakan pekerjaan bisa berjalan dengan baik dan lancar, serta di jauhkan dari bahaya,” katanya. (*/fikri)