Novel Grafis Malaysia Dilarang Beredar Karena Menggambarkan ART Asal Indonesia Disebut Monyet

disebut monyet
Novel grafis Malaysia berisi gambar ART asal Indonesia disebut monyet. (Foto: Instagram @frix.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Belum lama beredar informasi penjiplakan lagu wajib Indonesia, kali ini ada penulis Malaysia yang menggambarkan ART (Asisten Rumah Tangga) asal Indonesia disebut monyet.

Gambaran ART disebut monyet tersebut terdapat dalam novel grafis berjudul ‘When I Was A Kid 3’.

Informasi penghinaan TKI disebut monyet ini dilansir bantenraya.co.id dari salah satu postingan akun Instagram @frix.id.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA: Kebiasaan Ini Ternyata Mampu Memicu Panjang Umur Jika Rutin Dilakukan

‘When I Was A Kid’ atau yang berarti ‘Ketika Aku Masih Kecil’ adalah serial novel grafis karya Cheeming Boey atau yang bernama pena Boey.

Bagian Buku yang Berisi Hinaan

Dalam episode Coconut II, terdapat 4 panel gambar dengan keterangan tulisan di atasnya.

Gambar panel pertama menyebutkan, “Ketika aku masih kecil, kami memiliki pembantu (perempuan) asal Indonesia.”

BACA JUGA: Jangan Dibuang! Manfaat Rambut Jagung Ternyata Mampu Mengatasi Batu Ginjal

Kemudian, gambar panel kedua menyebutkan, “Dia orangnya tinggi, kurus dan beberapa lebih tua dariku.”

Setelah itu, gambar pada panel ketiga menyebutkan, “Suatu hari, ayahku mengajak ke halaman belakang ‘Yuk lihat monyet,’ katanya.”

Dan gambar di panel keempat menyebutkan, “Ketika kami berada di halaman belakang, aku tidak lihat ada monyet. Yang ada cuma pembantu kami.”

BACA JUGA: Kecanduan Judi Online, Seorang Ibu Rumah Tangga Bobol Kredit Sebesar Rp800 Juta dari KTP Tetangga

Respon Netizen Indonesia

Informasi buku yang menggambarkan WNI yang bekerja sebagai ART disebut monyet tersebut tentunya mendapat perhatian juga dari warganet Indonesia.

“Malaysia ada masalah apa sih sama Indonesia? Perasaan dari dulu ada aja ulahnya,” kata @queensha_chacha.

Sementara @khalilullah_hasnil mencoba menjelaskan klarifikasi dari akun Instagram penulis buku tersebut.

“Di Instagram penulisnya, dia ngaku itu bukan ngehina Indonesia, niatnya muji karakter asal Indonesia ini kalau manjat bisa secepat monyet. Terus Si Penulis ngeluh bukunya dibanned di mana-mana. Gak tahu juga sih klarifikasinya beneran atau nggak, padahal dia bisa bikin yang manjat itu tetangganya, bukan negara tetangga,” jelasnya.

BACA JUGA: Serial Netflix One Piece Lanjut ke Season 2, Bocoran Tokoh Baru Diumumkan Eiichiro Oda

Bukunya Dilarang Beredar di Malaysia dan Indonesia

Untungnya, pemerintah Malaysia sendiri telah resmi melarang peredaran buku novel grafis ‘When I Was a Kid 3’ tersebut.

Keputusan pemerintah Malaysia tersebut dihargai oleh Kementrian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, pada konferensi pers di kantornya, Jumat (29/9/2023).

BACA JUGA: 5 Novel Fiksi Terbaik untuk Mengisi Me Time Kamu

Iqbal juga menyayangkan atas sempat beredarnya novel grafis tersebut.

Bahkan menurutnya, karya itu sangat tidak mendidik dan merendahkan martabat.***

Pos terkait