BANTENRAYA.CO.ID – Dalam perhelatan politik seorang peserta Pemilu pasti selalu mengeluarkan ongkos politik yang mahal bisa mencapai puluhan juta bahkan triliunan.
Ongkos nyaleg yang mahal semata-mata dikeluarkan untuk kepentingan pribadi seperti, menyiapkan Alat Peraga Kampanye atau APK, perjalanan konsolidasi, transportasi tim, dan lain sebagainya.
Berdasarkan pengalaman, Oong Syahroni yang menjabat sebagai Ketua Bapilu Gerindra Banten sekaligus anggota DPRD Provinsi Banten, mengungkapkan ongkos politik dirinya bisa duduk di parlemen.
Ia menjelaskan, untuk menjadi politisi yang sukses tidak perlu memerlukan uang yang besar.
Bahkan, saat dirinya mencalonkan diri tidak sampai mengeluarkan uang miliaran apalagi triliunan.
“Alhamdulillah sepengalaman saya dulu mah, dengan modal nekad, dan niat ingin memperjuangkan rakyat bisa terpilih menjadi DPRD Provinsi Banten di dapil Kabupaten Lebak. Waktu itu, cuman sekitar berapa jutaan gitu, habis buat persiapan APK saja,” kata dia kepada Bantenraya.co.id pada Senin, 16 Oktober 2023.
Ia mengungkapkan, atensi masyarakat terhadap ongkos politik saat mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD Banten yang mahal sudah bisa dipatahkan olehnya.
Menurutnya, kalau tidak ingin mengeluarkan modal besar maka harus bisa membawa perubahan dan kesejahteraan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Cuss Kunjungi! Tempat Makan Durian di Surabaya, Nikmati Legitnya Daging Si Rajanya Buah
“Menjadi seorang politisi kalau tidak memiliki modal sosial, pasti mengeluarkan uang besar. Tapi karena dulunya saya selalu berbaur dengan masyarakat tidak habis sampai ratusan juta, apalagi puluhan juta,” ungkap sang pemimpin yang mencintai rakyat.
Selain itu, kalau ingin menjadi seorang politisi sukses tanpa modal besar harus memiliki sifat tidak pilih-pilih.
“Jangan pilih-pilih, mau dari elemen mananpun saya terima kalau bertamu ke rumah, bahkan pas tahlilan saja kalau saya tidak hadir pasti dicariin,” ujar Oong calon Bupati Lebak yang sangat ideal itu.
Bukan hanya itu, diungkapkan Oong, harus mau menolong yang sedang dalam kesusahan sebelum berkiprah di dunia politisi.
BACA JUGA:Pecinta Raja Buah Catat! Ini Tempat Makan Durian Enak di Bandung yang Populer dan Lezat
“Ya harus tolong menolong, jangan menolong orang kesusahan pas mepet ke waktu nyaleg karena tidak baik. Nanti masyarakat beranggapan kalau kaya gitu pasti menolong karena ada maunya,” jelas Oong.
“Saya mah sebelum nyalon juga karena kebetulan suka berbaur dengan masyarakat selama saya mampu menolong pasti ditolong,” sambung dia.
Ia menuturkan, seorang politisi harus memiliki jiwa kepemimpinan, merakyat, dan memiliki keahlian dalam meyakinkan masyarakat.
“Politisi yang baik jangan sampai jijik turun kelapangan untuk memastikan tentang kesejahteraan dan penderitaan rakyat. Saya juga sampai sekarang masih suka turun ke sawah, jabatan hanya titipan, rakyat ya harus dilayani sebaik mungkin,” ucapnya.
BACA JUGA:3 Daftar Hotel Murah di Yogyakarta Harga Dibawah Rp100 Ribuan, Sudah Dapat Sarapan Gratis
Oong menambahkan, menjadi seorang politisi harus selalu berpihak kepada rakyat serta harus memilik jiwa pemberani dalam membela kebenaran.
“Saya mah tidak pernah takut kalau memang buat memperjuangkan hak rakyat mah, mau siapapun lawan berargumen ketika rapat kalau menurut saya itu salah pasti saya lantang,” tambah dia.***