P4S Geohara di Pandeglang Kebanjiran Order Bibit Alpukat Cengkho

WhatsApp Image 2023 10 26 at 16.11.27
Andri Priana, pemilik P4S Geohara Pandeglang tengah berpose membelakangi bibit alpukat cengkho yang siap dijual, Senin, 23 Oktober 2023. (Aldi/Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya atau P4S Geohara yang beralamat di Jalan Lintas Timur AMD, Kampung Petir, Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang memiliki komoditas unggulan berupa bibit alpukat cengkho.

Andri Priana, selaku owner dari P4S tersebut mengatakan, saat ini pihaknya sedang menerima 4.000 pesanan bibit alpukat cengkho.

Ia mengatakan, pesanan tersebut berasal dari salah satu petani di Kabupaten Lebak.

Bacaan Lainnya

“Untuk saat ini kita punya orderan 4.000 bibit dari satu petani asal Lebak. Udah siap, tapi memang belum dikirim aja, kan masih kemarau,” Kata Andri kepada Banten Raya, Senin, 23 Oktober 2023.

BACA JUGA:TJSL Pelindo Regional 2 Banten, 44.000 Bibit Mangrove Ditanam di Kronjo Tangerang

Ditambahkan Andri, dalam setahun P4S Geohara bisa memproduksi 9 ribu bibit alpukat cengkho.

Dengan satu periode pembibitan berlangsung selama 4 bulan dengan harga jual Rp 100ribu per bibitnya.

Ia menjelaskan, jumlah bibit yang ia hasilkan dalam satu tahun tersebut masih belum mampu memenuhi permintaan pasar.

Kondisi lahan yang terbatas menurutnya masih menjadi kendala.

BACA JUGA:5 Resep Minuman Berbahan Buah Alpukat, Segarnya Bikin Nagih

“Bibit siap panen itukan umurnya 4 bulan. Nah satu periode itu kita bisa tanam 3000 bibit. Pasarnya udah luas juga kan, sampai Kalimantan, Sumatera, dan pasti Jawa. Karena Cuma ada satu kamar semai jadi ya terbatas,” ucap pria lulusan program arsitektur UGM tersebut.

“Harga satu bibitnya itu seratus ribu,” tambahnya.

Andri mengungkapkan bahwa kegiatan di P4Snya tersebut bukan hanya berorientasi pada bisnis.

Menurutnya, sebagai pemilik P4S Geohara tersebut ia punya kewajiban memberikan pelatihan kepada petani, masyarakat, ataupun pelajar.

BACA JUGA:

“Bukan cuma soal bisnis, tapi kita juga nerima anak-anak yang PKL atau magang, terus ngasih pelatihan juga ke petani,” sebutnya.

Andri mengatakan bahwa pembentukan P4Snya tersebut berawal dari 2 tahun lalu.

Dirinya mengaku jejak sang ayah dan mertuanya yang merupakan seorang petani alpukat.

Sebelum fokus sebagai pemilik P4S, Andri mengaku bahwa dirinya seorang petani holtikultura selama 14 tahun.

BACA JUGA:7 Manfaat Konsumsi Buah Alpukat, Bantu Turunkan Berat Badan

“Awalnya 2 tahun lalu pas covid. Ngikutin jejak orang tua dan mertua yang kebetulan petani alpukat. Sebelumnya saya juga petani, tapi petani holtikultura,” tuturnya.

Andri mengklaim bahwa saat ini hanya sedikit orang-orang yang mengembangkan bibit alpukat cengkho sehingga ia melihatnya sebagai peluang.

Selain itu, dirinya ingin orang-orang mengenal Andri sebagai sosok yang berkaitan erat dengan alpukat cengkho.

“Sekarangmah masih dikit yang budidaya. Jadi pengen branding diri juga, orang-orang kenal saya karena cengkho,” pungkasnya. (mg-aldi)***

Pos terkait