Trending

Pabrik BBJP Diresmikan, 30 Ton Sampah Berkurang

Menurut Darmawan, meski masih skala kecil dan proyek percontohan, namun sudah menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar untuk mengubah sampah menjadi BBJP. “Ini adalah bahan bakar berbasis pada kekuatan rakyat, karena di sini yang bekerja adalah rakyat disekitar sini, sehingga menciptakan lapangan kerja,” ungkapnya.

Kedepan, nantinya akan berdiri BUMD tersendiri untuk mengurus BBJP di TPSA Bagendung. Namun saat ini, masih dilakukan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Walikota Cilegon, Helldy Agustian mengatakan, pengolahan sampah menjadi BBJP murni ide dari Pemkot Cilegon, sesuai Perpres nomor 35 tahun 2018.

“Ini salah satu ide kreatif dari Pemkot Cilegon, sesuai Perpres nomor 35 tahun 2018, sebetulnya presiden sudah menunjuk 12 kabupaten dan kota se-Indonesia, dalam rangka mengubah sampah menjadi energi hijau. Peluang ini kami tangkap. Kami bekerjasama dengan PLTU, kami bikin pabrik kecil 1,6 ton per harinya. Setelah PLTU naik ke PLN, yang di suport langsung Dirut,” kata Helldy.

Terpisah, Kepala UPTD TPSA Bagendung Bagus Ardhanto mengatakan, TPSA Bagendung saat ini menerima 180 ton sampah per hari. Sampah tersebut 114 ton berasal dari warga Kota Cilegon, sisanya berasal dari Kabupaten Serang. Luas lahan TPSA Bagendung saat ini 8,7 hektare dan sudah terisi 70 persen.

“Jika dibiarkan dan tidak ada penambahan kapasitas atau perluasan, 10 hingga 15 tahun lagi TPSA Bagendung akan penuh, makanya saat ini dengan adanya BBJP ini bisa memerpanjang usia TPSA Bagendung,” paparnya.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Related Articles

Back to top button