Trending

Pandemi Covid-19, Kasus Gizi Buruk di Kota Serang Naik

SERANG, BANTEN RAYA- Kasus gizi buruk di Kota Serang mengalami kenaikan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang, tercatat angka gizi buruk tahun 2020 sebanyak 106 kasus, sedangkan angka gizi buruk tahun 2021 sebanyak 112 kasus.

Salah satu penyebab kasus gizi buruk ini naik karena pandemi Covid-19, sehingga berimbas pada menurunnya pendapatan dan daya beli masyarakat.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Kota Serang Ana Rohana, usai mendampingi Walikota Serang Syafrudin dan Kepala Dinkes Kota Serang Ahmad Hasanuddin di acara forum perangkat daerah penyusunan rencana kerja Dinkes Kota Serang di Hotel Flamengo, Kota Serang, Kamis (17/2/2022).

“Jumlah balita gizi buruk tahun 2020 sebanyak 106 kasus, tahun 2021 sebanyak 112 kasus. Ini angka absolute. Persentasenya 0,0 sekian dari 72 ribu balita,” ujar Ana Rohana, kepada Banten Raya.

Ana Rohana menjelaskan, kondisi pandemi Covid-19 berimbas pada, menurunnya, pendapatan dan daya beli, sehingga kualitas gizi anak berkurang.”Dan kegiatan pemantauan gizi pada anak karena kondisi pandemi juga terhambat dengan adanya PPKM,” jelas dia.

Ana Rohana mengaku, pihaknya terus melakukan program dalam rangka penanganan gizi buruk di antaranya pemantauan kesehatan, pemberian makanan tambahan (PMT), pemberian vitamin A.”Dan rujukan ke fasyankes apabila anak gizi buruk yang perlu penanganan medis,” katanya.

Walikota Serang Syafrudin mengatakan, penangan gizi buruk, stunting, angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) harus menjadi program prioritas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Serang yang harus dituntaskan.Sebab, penanganan empat kasus tersebut untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kota Serang.

Baca artikel Bantenraya.co.id lainnya di Google News
 
1 2 3Laman berikutnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button