BANTENRAYA.CO.ID – Puluhan pedagang Stadion Maulana Yusuf (MY) menggelar demonstrasi di Stadion MY, Ciceri, Kota Serang, Kamis 21 September 2023 sore sekitar pukul 15.00 WIB.
Para pedagang menuntut parkir berbayar di Stadion MY yang sudah diberlakukan selama sebulan, agar disetop alias dihentikan.
Sejak parkir berbayar Stadion MY diberlakukan pengunjung Stadion MY sepi, sehingga berimbas pada pendapatan harian para pedagang Stadion MY.
BACA JUGA : Parkir Berbayar Stadion Maulana Yusuf Kota Serang Diberlakukan
Koordinator Pedagang Stadion MY, Kober alias Pardede mengatakan, sejak parkir berbayar Stadion MY diberlakukan, pengunjung Stadion MY makin sepi, sehingga berimbas terhadap penghasilan harian para pedagang.
“Kami merasakan dampaknya sejak adanya parkiran berbayar ini, pengunjung jadi sepi, pendapatan kami pun jadi berkurang drastis,” ujar Kober, kepada beberapa wartawan.
Kober menuturkan, omset per harinya terus menyusut, sejak parkir berbayar Stadion MY diberlakukan kurang lebih satu bulan.
BACA JUGA : Al Muktabar Lantik Andy Ony Prihartono Jadi Penjabat Bupati Tangerang
“Yang biasa kami mengantongi Rp 300 ribu sekarang gak dapet sama sekali. Karena mereka mau masuk sudah takut duluan dengan adanya parkir,” tutur dia.
Kober juga menyebutkan bahwa, parkir berbayar Stadion MY ilegal, karena izinnya belum lengkap.
“Dan yang kami ketahui baca melalui berita, ternyata parkir berbayar Stadion Maulana Yusuf, ini izinnya belum sepenuhnya lengkap. Sementara sudah diberlakukan berbayar. Jadi tolonglah pemerintah daerah lihat kami para pedagang UMKM,” ungkapnya.
Kober mengaku pihaknya sengaja menggelar aksi di depan Stadion MY, agar Pemkot Serang mengetahui secara langsung.
“Alasan kami demo biar mereka melihat kami lah, karena kami dampaknya sangat besar,” akunya.
Kober mengaku pihaknya akan menggelar aksi unjuk rasa susulan, bila parkir berbayar Stadion MY masih diberlakukan bagi pengunjung.
“Iya jika parkirnya masih diberlakukan kita akan aksi lagi. Intinya gak sepakat adanya parkir berbayar. Harus dibuka. Kalau bisa parkir berbayar Stadion MY tidak ada. Kembali ke awal. Karena ini fasilitas umum. Biar kami pedagang UMKM bisa menafkahi anak istri kami,” tegas Kober.
Menurut Kober, yang mengeluhkan soal parkir berbayar Stadion MY, bukan hanya dari kalangan para pedagang saja.
“Banyak yang mengeluhkan ada yang dari pihak sekolah, KONI, pedagang, ada yang pemakaman umum, ini fasilitas umum kenapa bisa seperti ini,” katanya.
Keluhan serupa dikatakan pedagang lainnya, Iin Inayah. Sejak parkir berbayar Stadion MY diberlakukan, pendapatannya terus berkurang.
“Dari sisi penghasilan benar benar anjlok. Biasanya dapat Rp 300 ribu, sekarang mau dapat Rp50 ribu aja susah,” ungkap Iin Inayah.
Pihaknya kata Iin Inayah, mengancam akan menggelar demonstrasi kembali bila parkir berbayar Stadion MY masih diberlakukan.
“Demo lagi. Tapi kalau besok ditutup lagi kita lebih brutal,” ucap dia. *