Peluang Wahidin Halim Masih Tinggi

wahidin halim 43

SERANG, BANTEN RAYA- Keputusan mantan Gubernur Banten periode 2017-2022 Wahidin Halim (WH) pindah dari Partai Demokrat ke Partai NasDem dinilai menjadi pilihan yang rasional. Selain NasDem yang kini elektabilitasnya terus membaik, pengaruh WH di Demokrat pun saat ini dianggap sudah meredup.

Pengamat politik dari Untirta Gandung Ismanto mengatakan, jika dilihat secara umum langkah WH pindah haluan dari Demokrat ke NasDem menjadi langkah untuk melanggengkan kiprahnya. Sebab WH saat ini masih memiliki hasrat di dunia politik.

“Menurut saya ini lebih merupakan pilihan politik pragmatis dari seorang WH yang berkepentingan untuk memperpanjang karier politiknya,” ujarnya saat dihubungi Minggu (19/6/2022).

Bacaan Lainnya

Mantan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten itu menjelaskan, berlabuh ke NasDem menjadi pilihan yang masuk akal. Belakangan ini maneuver yang dilakukan partai besutan Surya Paloh tersebut terbukti mampu membuat elektabilitas NasDem terus membaik.

Diungkapkannya, keberanian NasDem bermanuver di tengah hegemoni PDIP sebagai rulling party atau target semua partai. Utamanya dalam konteks pembentukan koalisi pendukung calon presiden (capres) 2024 menempatkan NasDem sebagai salah satu partai yang memiliki elektabilitas tinggi.

“Pilihan ke NasDem menurut saya adalah pilihan yang rasional karena peluang dan elektabilitas NasDem yang terbilang sangat baik di tengah persaingan antar partai yang sangat ketat,” katanya.

Di sisi lain, papar Gandung, Demokrat memiliki kondisi yang relatif berkebalikan dengan Nasdem. Demokrat hari ini masih akan bersusah payah meningkatkan elektabilitasnya mengingat posisi tawarnya yang cenderung merosot. Dalam konteks personal pengaruh WH di Demokrat saat ini pun terbilang telah meredup.

“Bahkan menurut banyak sumber di era kepemimpinannya di Demokrat pun tak banyak meninggalkan legacy bagi penguatan eksistensi Demokrat di Banten,” ungkapnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, posisi WH di Demokrat juga semakin sulit dengan telah banyak muncul kader-kader Partai Demokrat yang memiliki jejak rekam dan prestasi yang jauh lebih baik. “Sehingga secara alamiah menempatkan WH di luar arena persaingan calon Gubernur Banten pada pemilu 2024,” tuturnya.

Terkait peluang WH kembali terpilih di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024, Gandung secara objektif menilai terbilang masih terpelihara baik, meski persaingan ke depan akan sangat ketat. Karenanya kepentingan WH saat ini adalah mengamankan peluang untuk maju kembali sebagai Gubernur Banten.

Kemudian seperti halnya pada Pilkada 2017, kemenangan WH akan ditentukan oleh koalisi partai pengusung serta figur calon wakil gubernurnya. Konstelasi politik pada 2024 tentu akan berbeda dan tak mudah bagi WH dan Nasdem untuk membangun koalisi yang kuat mengingat cukup banyaknya kandidat potensial yang memiliki kapasitas dan prestasi yang mentereng.

“Seperti Arief R wismansyah, Iti Octavia Jayabaya, Andika Hazrumy, Airin Rachmi Diany, Ahmed Zaki Iskandar, dan lain-lain,” tuturnya.

Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Provinsi Banten Aries Halawani mengatakan bahwa WH kini sudah resmi menjadi anggota partai NasDem. Mantan Walikota Tangerang itu masuk sebagai anggota kehormatan pada partai besutan Surya Paloh tersebut.

“Resmi lah sudah, KTA belum tetapi secara pernyataan sudah. (Belum memiliki) KTA itukan untuk anggota kehormatan enggak ada masalah,” ujarnya.

Setelah gabung ke NasDem, kata Aries, WH disiapkan untuk maju sebagai calon anggota DPR RI dari dapil III Tangerang Raya. Setelah berhasil mengamankan kursi DPR RI, NasDem tak akan menghalang-halangi jika WH berniat kembali maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten.

“NasDem di Tangerang akan besar yang minimal 1 kursi, itu diyakini oleh Prananda. Adapun hal lain, kalau akan maju ke gubernur itu NasDem backup all out ketika beliau maju,” pungkasnya. (dewa)

Pos terkait