Pemerintah Malaysia Belajar Pertanian ke Kabupaten Serang

3 OPEN MENTERI MALAYSIA
JADI PERCONTOHAN : Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Datuk Sri Haji Mohamad bin Sabu bersama Bupati Serang Rt Tatu Chasanah mencoba nasi berprotein tinggi, Minggu (19/3)

SERANG, BANTEN RAYA – Keberhasilan Bupati Serang Rt Tatu Chasanah bersama ahli pertanian Profesor Ali Zum Masyar dalam pengembangan bidang pangan sehingga mengundang perhatian bagi Pemerintah Malaysia. Terutama dalam pengembangan pertanian padi, kedelai yang terintegrasi dengan peternakan.

Secara khusus Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Datuk Sri Haji Mohamad bin Sabu mengunjungi langsung Pusat Penelitian Pengembangan dan Penerapan Bioteknologi Agrowisata Edutainment Serang di Desa Rancasanggal, Kecamatan Cinangka yang disambut langsung oleh Bupati Serang.

Tatu mengatakan, potensi pertanian dan pariwisata di wilayah Kabupaten Serang cukup potensial. Salah satu yang telah terbukti dikembangkan di area pertanian Kabupaten Serang, adalah varietas kedelai Migo Ratu Serang.

Bacaan Lainnya

“Kedelai varietas Migo Ratu sedang dikembangkan secara optimal dan menjadi program prioritas kami. Apalagi seperti kita tahu. Indonesia dikenal sebagai produsen tahu dan tempe, sangat ironis jika makanan utama kedelai dapat dari impor,” katanya, Minggu (19/3).

Ia menilai, kualitas kedelai lokal Kabupaten Serang dari hasil uji coba varietas Migo Ratu Serang yang dilakukan mampu menghasilkan hingga 6,5 ton kedelai per haktare. “Ada empat kabupaten yang menjadi lumbung pangan di Banten yakni Kabupaten Tangerang, Lebak, Pandeglang, dan Serang,” ujarnya.

Dia berharap, setelah pertemuan itu akan ada kerja sama bidang pertanian antar Pemkab Serang dengan Pemerintah Malaysia. “Ada lahan sawah seluas 57 ribu hektare dan perkebunan 8 ribu hektare yang bisa dimanfaatkan,” tuturnya.

Peneliti Pengembangan dan Penerapan Agrobisnis Kabupaten Serang Profesor Ali Zum Mashar mengatakan, saat ini Pemkab Serang memiliki beras dengan kualitas protein tinggi, sebagai solusi stunting dan gizi di dunia. “Karena beras di sini zero sugar dan ada juga jenis padi yang bisa panen 16 ton per hektare,” ujarnya

Sementara itu, Menteri Pertanian dan Keterjaminan Makanan Malaysia Datuk Sri Haji Mohamad bin Sabu mengaku kagum dengan keindahan sektor wisata di Kabupaten Serang. “Semoga kita bisa bekerjasama dengan memanfaatkan kelebihan masing-masing,” ujarnya. (*/tanjung)

Pos terkait