SERANG, BANTEN RAYA- Program jemput bola (jebol) perekaman kartu tanda penduduk elektronik (KTPE) di sekolah pada Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Serang keterbatasan sarana prasarana sarpras.
Selain keterbatasan Sapras, program jebol sekolah pun keterbatasan sumber daya manusia (SDM) dan blanko KTPE.
Imbas dari kekurangan SDM, sarpras dan blanko, perekaman E-KTP bagi pemilih pelajar belum dilakukan ke seluruh SMA atau sederajat di Kota Serang.
Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Disdukcapil Kota Serang Herry Suswanto mengatakan, data pemilih pemula sebanyak 42 ribu warga, namun belum tercetak semuanya.
“Kalau kesulitan kita sarpras kita kurang, jadi kan kita bergiliran, karena dalam satu unit mobil itu dibutuhkan PC nya, alat perekamnya, kita ada tiga mobil. Cuma yang lengkap PCnya hanya satu mobil. Sarprasnya,” ujar Herry Suswanto, kepada Banten Raya, usai acara penyerahan E-KTP di SMAN 8 Kota Serang, Senin (12/12/22).
Herry Suswanto menyebutkan, total ada tiga mobil untuk perekaman E-KTP. Namun dari tiga mobil, hanya satu mobil yang lengkap sarprasnya.
“Dua mobilnya di kantor. Cuma untuk membackup aja dan kalau itu memang dibutuhkan paling pakai yang di kantor kita angkut-angkutin. Harusnya dalam satu unit mobil itu udah standby di situ sarprasnya. Ngga diganggu gugat,” ucap dia.
Herry Suswanto menjelaskan, satu mobil perekaman E-KTP lainnya digunakan juga untuk pelayanan E-KTP lainnya.
“Terus nanti kalau ada permohonan dari warga yang misalnya perekaman di rumahnya karena sakit, disabilitas, manula, atau ODGJ, selama itu RT atau lurahnya berkirim surat ke kami kita datengin itu untuk perekaman walaupun satu orang,” jelasnya.
Herry Suswanto menuturkan, perekaman E-KTP pemula masih fokus menyasar kepada siswa SMA.
“Yang SMA sudah kalau SMK belum. Ini untuk menyasar yang negeri dulu. Yang swasta kota belum sentuh. Karena kita keterbatasan blanko juga,” tutur Herry Suswanto.
“Kalau kita sudah rekam, nanti kita belum bisa cetak takutnya menjadi tagihan,” sambung dia.
Herry Suswanto menerangkan, perekaman E-KTP pemula bagi pelajar SMA sederajat merupakan program jebol sekolah.
“Ini namanya Jebol sekolah. Jemput bola sekolah. Karena kalau anak-anak sekolah, mereka bisanya di hari libur. Sedangkan kalau hari libur kita juga libur. Makanya kita datangin ke sekolah,” terangnya.
Herry Suswanto mengakui program jebol sekolah untuk perekemanan E-KTP bagi pelajar belum semua sekolah tersasar.
“Masih banyak SMA Negeri yang belum. SMA ada delapan, baru tiga sekolah. SMK Negeri ada tujuh sekolah. Besok baru SMKN 2 perekaman E-KTP. MAN juga belum,” akunya.
Herry Suswanto menerangkan, perekaman E-KTP tahun 2022 untuk para pelajar kelahiran 2005. “Tahun ini untuk pelajar kelahiran tahun 2005. Kalau tahun depan untuk kelahiran 2006,” terang Herry Suswanto.
Herry Suswanto mengaku pesimis program jebol sekolah dalam rangka perekemanan E-KTP pelajar bakal rampung akhir tahun 2022.
“Gak keuber disamping SDMnya terbatas, PC komputernya juga belum ada penambahan. Terus kalau perekemanan E-KTP diluar itu kan harus ada MTM karena kan harus terkoneksi internet,” tutur dia.
Meski mengalami berbagai keterbatasan, Herry Suswanto mengaku pihaknya terus mengoptimalkan pelayanan perekaman E-KTP khususnya untuk program jebol sekolah.
“Kita optimalkan SDM, sarpras yang ada. Mudah-mudahan diakhir tahun ini kita bisa SMK semua perekaman semua, sehingga tinggal nanti cetaknya,” katanya.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, di SMAN 8 Kota Serang ini Disdukcapil menyerahkan E-KTP sebanyak 93 kartu untuk para pelajar.
“Pada hari ini kami menyerahkan 93 kartu E-KTP. Ini yang sekolah yang ketiga, kita muter nantinya,” kata Syafrudin.
Syafrudin menjelaskan, penyerahan E-KTP pelajar ini dalam rangka menertibkan administrasi kependudukan terutama di usia pemula usia 17 tahun.
“Mudah-mudahan tahun 2023 selesai,” katanya.
Syafrudin mengatakan, pemilih pemula ini menjadi prioritas dalam perekaman E-KTP. Sehingga mereka dapat melakukan hak pilihnya dalam Pemilu 2024 mendatang.
“Makanya kita gencar melakukan ke sekolah-sekolah di Kota Serang untuk anak-anak yang belum memiliki KTP,” kata dia.
Syafrudin menuturkan, masih banyak anak sekolah yang sudah berumur 17 tahun namun belum memiliki E-KTP. Maka dari itu pihaknya melalui Disdukcapil terus gencar yang diawali dengan pembuatan E-KTP di SMAN Kota Serang.
“Ini akan terus berlanjut sampai tuntas. Kita akan lanjutkan ke SLTA sederajat lainnya di tahun 2023 mendatang,” jelas Syafrudin.
Syafrudin menerangkan, E-KTP bukan hanya menampilkan identitas diri, melainkan memiliki banyak fungsi lain seperti sebagai penunjang pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM), hingga kartu kuning bila siswa meneruskan untuk bekerja.
“Banyak manfaatnya tentunya, termasuk juga untuk pembuatan rekening di bank itu butuh KTP,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Disducapil Kota Serang Dulbarid mengatakan, bahwa saat ini pihaknya terus gencar melakukan program Jebol mulai dari masyarakat hingga ke sekolah-sekolah yang ada di Kota Serang. Sayangnya, ia belum bisa menyebutkan berapa jumlah anak yang memenuhi syarat namun belum memiliki E-KTP.
“Kalau se Serang belum kita rekap karena belum semua ke SMA, apalagi ke Kecamatan Walantaka, Curug. Jadi belum kelihatan karena kita masih manuver,” katanya.
Dulbarid menjelaskan, program jebol dilakukan untuk mempermudah siswa dalam membuat E-KTP. Sebab pembuatannya akan menggangu aktivitas belajar mengajar, terlebih akan memakan waktu bagi siswa yang jauh dari kantor Disducapil Kota Serang.
“Agar tidak mengganggu proses belajar mengajar siswa kami sengaja datang kesini. Kita juga mengutamakan yang jauh dulu, karena kalau ke kantor perlu biaya dan waktu,” katanya. (harir)