BANTENRAYA.CO.ID – Nabi Adam adalah manusia dan nabi pertama yang diutus oleh Allah SWT. Ia membaca doa Taubatan nasuha setelah melanggar perintah-Nya hingga dikeluarkan dari Surga.
Saat masih di Surga, Allah SWT melarang Nabi Adam dan Hawa mendekati sebuah pohon dan memakan buah yang disebut khuldi.
Iblis yang sudah bersumpah akan menggoda manusia dan menyesatkannya dari perintah Allah juga mendekati Nabi Adam dan Hawa.
Keduanya terjerumus kepada godaan iblis dan melanggar perintah hingga membuat Allah murka. Kisah tersebut dijelaskan dalam surat Al-A’raf ayat 22:
BACA JUGA: Doa Agar Wajah Tampan Rupawan Pemikat Wanita Lewat Jalur Langit
فَدَلّٰىهُمَا بِغُرُوْرٍۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ بَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفٰنِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَّرَقِ الْجَنَّةِۗ وَنَادٰىهُمَا رَبُّهُمَآ اَلَمْ اَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا الشَّجَرَةِ وَاَقُلْ لَّكُمَآ اِنَّ الشَّيْطٰنَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
Artinya: “dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya. Ketika mereka mencicipi (buah) pohon itu, tampaklah oleh mereka auratnya, maka mulailah mereka menutupinya dengan daun-daun surga. Tuhan menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kamu dari pohon itu dan Aku telah mengatakan bahwa sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kamu berdua?” (Al-A’raf ayat 22).
Hukuman yang diterima oleh Nabi Adam dan Hawa adalah diturunkan ke dunia dari Surga-Nya Allah SWT yang penuh kenikmatan.
Setelah menyadari kesalahan mereka, keduanya bertaubat memohon ampun kepada Allah SWT dengan mengucap doa yang sering disebut dengan doa taubatan nasuha.
BACA JUGA: Jangan Bilang-bilang Ya! Ini Bacaan Doa Mohon Kedudukan yang Mulia di Dunia dan Akhirat
Doa taubat Nabi Adam ini tercantum dalam surat Al-A’raf ayat 23 yang merupakan bentuk pengakuan, permohonan maaf dan ampun, serta bentuk merendahkan diri kepada Allah SWT.
Berikut doa taubatan nasuha yang dapat dibaca setelah melakukan dosa-dosa dan berharap ampunan dari Yang Maha Kuasa:
رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ
Rabbana zalamna anfusana wa illam tagfir lana wa tarhamna lanakunanna minal khasirin.
Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kamu, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (QS Al A’raf ayat 23).***