BANTENRAYA.CO.ID – Pada Rabu, 4 Oktober 2023, suasana di gedung DPRD Provinsi Banten, Kota Serang, Banten, menjadi hangat saat Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, sedang menyampaikan sambutannya dalam acara Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi Provinsi Banten yang ke-23.
Namun, acara ini menjadi sorotan ketika dua mahasiswa dengan berani meneriaki Pj Gubernur yang mereka anggap gagal di tengah pidatonya.
Dalam momen yang seharusnya penuh dengan kegembiraan dan semangat perayaan Hari Jadi Provinsi Banten, dua mahasiswa dari Keluarga Mahasiswa Lebak (Kumala) dan Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) memutuskan untuk mengutarakan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan Al Muktabar.
BACA JUGA: Nikmati Tempat Wisata Indah yang berada di Jakarta dengan Liburan Staycation Bersama Pasangan
Kedua mahasiswa tersebut dengan tegas menyuarakan pendapat mereka bahwa Al Muktabar telah gagal dalam membangun Provinsi Banten.
Salah satu dari mereka dengan penuh semangat berteriak, “Al Muktabar gagal!” sehingga meraih perhatian semua peserta rapat.
Respons cepat dari Al Muktabar pun terlihat ketika ia menghentikan pidatonya sejenak, menunjukkan bahwa ia mendengar protes mahasiswa tersebut.
BACA JUGA: Putra Legenda Juventus Bawa Inter Raih 3 Poin Perdana di Liga Champions 2023-2024
Sementara mahasiswa lainnya terus meneriakkan kritik mereka, beberapa anggota Pengamanan Dalam, Satpol PP, dan Polisi yang sudah berjaga-jaga sejak pagi segera bertindak.
“Pj Gubernur gagal!” Lanjut seorang mahasiswa sambil ditahan mulutnya oleh pihak keamanan.
Keduanya ditangkap karena dianggap mengganggu jalannya Rapat Paripurna Istimewa Hari Jadi Provinsi Banten.
Meskipun keduanya masih berteriak dengan penuh semangat, kehadiran banyak petugas pengamanan membuat mereka akhirnya tidak berdaya.
Setelah ditangkap, kedua mahasiswa ini digiring keluar dari gedung DPRD Provinsi Banten.
Keputusan tegas ini menghasilkan pembebasan kedua mahasiswa setelah diamankan oleh petugas pengamanan.
Lihat postingan ini di Instagram
Setelah situasi kembali tenang, Al Muktabar melanjutkan sambutannya, berusaha untuk memulihkan kembali fokus pada acara perayaan Hari Jadi Provinsi Banten yang seharusnya menjadi momen bersejarah dan positif bagi masyarakat.
Insiden tersebut terekam dan viral di media sosial, beberapa membela protesnya mahasiswa tersebut, dan sisanya menganggap bukan waktunya untuk unjuk rasa.***