BANTENRAYA.CO.ID – Penembakan kantor MUI pusat terjadi pada Selasa, 2 Mei 2023 di siang hari sekitar pukul 11.00 WIB.
Pelaku penembakan kantor MUI Pusat Mustopa NR segera diamankan tak lama setelah kejadian .
Namun, setelah itu juga pelaku penembakan kantor MUI pusat tersebut meninggal dunia di hari yang sama.
Berbagai barang bukti telah diamankan pihak kepolisian setelah ditemukan di tempat kejadian atau TKP.
BACA JUGA: Menteri Agama Minta Latar Belakang Pelaku Penembakan Kantor MUI Pusat Diusut Tuntas
Mustopa meninggalkan surat dan tulisan serta barang bukti berupa senjata yang digunakan untuk menembak kantor MUI pusat.
Polda Metro Jaya mengungkapkan motif sementara dari barang bukti dari pelaku penembakan kantor MUI pusat kemarin malam.
Dikutip Bantenraya.co.id dari beberapa sumber, dalam surat yang tertulis, Mustopa ingin diakui sebagai wakil nabi.
Dalam surat tersebut tertulis hadist yang berbunyi “Di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam, dan hanya ada 1 golongan yang diakui dan itu adalah ‘saya sebagai Wakil Tuhan”.
Dijelaskan juga bahwa hal ini sudah direncanakan Mustopa sejak 2018 dan akan melakukan tindakan jahat lainnya kepada pejabat negeri dan juga MUI.
Kendati demikian, Polda Metro Jaya setelah berdiskusi dengan Densus 88 mengungkapkan bahwa Mustopa tidak termasuk dalam jaringan terorisme dan tidak tergabung dalam kelompok ideologi agama ekstrem.
Aksi penembakan kantor MUI pusat membuat kerusakan pada pintu kaca di loby kantor MUI pusat dan mengenai tangan dan punggung staf resepsionis dan securty.
Keduanya hanya mengalami luka ringan dan sudah diamankan pihak yang berwajib setelah kejadian.
Barang bukti diduga berupa senjata Air Gun yang digunakan Mustopa untuk melancarkan aksi penembakan kantor MUI pusat kini tengah diselidiki oleh kepolisian.
Senjata Air Gun dilakukan analisis di labolatorium forensik untuk ditelaah asal usul senjata yang digunakan oleh Mustopa.
Sebelumnya, senjata yang digunakan pelaku penembakan Mustopa diduga Air Soft dan sudah berganti dugaan menjadi Air Gun.
Untuk semakin yakin, polisi tetap menyelediki senjata yang masih diduga Air Gun itu sedang mengalami proses penyelidikan yang akurat.***