Positif DBD, Lima Anak Meninggal Dunia
Selain itu perlu adanya kesadaran dari seluruh masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing.
“Kita punya yang namanya Gesit (gerakkan satu rumah satu jumantik) tapi sempat kurang aktif, ini kita aktifkan lagi supaya setiap orang bertanggung jawab atas masing-masing supaya bebas dari jentik nyamuk DBD.” paparnya.
BACA JUGA :Â Andra Soni dan Gembong Saling Kejar
Ia menuturkan, pihaknya juga mengaktifkan lagi kelompok kerja operasional (Pokjanal) DBD baik di tingkat desa, kabupaten, maupun tingkat kabupaten sehingga penanganan DBD bisa terintegrasi dan terkoordinasi denga semua lintas sektor.
“Untuk kasus meninggalnya pada Februari ada satu anak balita dan dibulan Maret ada empat yang meninggal dunia. Kebanyakan anak-anak karena daya tahan tubuh anak yang masih rentan sehingga jika terserang virus dengue daya tahan tubuhnya turun,” ungkapnya.**