Ribuan Warga Berdesakan Saling Dorong Demi Sekantong Sembako Panjang Mulud

Panjang mulud berdesakan di Kota Serang
Panitia PHBI Maulid Nabi Muhammad SAW Lingkungan Tanggul, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, membantu warga yang jatuh pingsan setelah berdesakan saat masuk pintu pagar. (Doni Kurniawan/Bantenraya.co.id)

BANTENRAYA.CO.ID – Ribuan warga Kota Serang rela berdesakan saling dorong demi sekantong sembako Panjang Mulud.

Panjang Mulud diadakan di Lingkungan Tanggul RW 12, Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Selasa 10 Oktober 2023.

Panjang Mulud merupakan tradisi perayaan bagi umat Islam yang menjadi ciri khas masyarakat Banten untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bacaan Lainnya

BACA JUGA : Paling Lezat! Rekomendasi Tempat Makan Durian Paling Enak di Cilegon, Rasanya Bikin Nagih

Demi sekantong sembako, ribuan warga dari berbagai lingkungan ini rela menunggu berjam-jam, berdesakan, berpeluh, dan saling dorong antar warga.

Imbasnya massa ngeriung Panjang Mulud yang terdiri ada yang anak-anak menangis, dan perempuan lansia sampai jatuh pingsan.

Beruntung panitia Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) RW 12 Lingkungan Tanggul sigap memberikan pertolongan berupa air mineral, dan upaya lainnya.

BACA JUGA : Cicilan Stadion Banten International Stadium Sisa 5 Tahun Lagi

Seorang warga Kecamatan Kramatwatu, Kabupaten Serang, yang ikut ngeriung Panjang Mulud, Juariah mengatakan, saat masuk melalui pintu pagar area Lingkungan Tanggul, ia bersama anaknya yang digendong harus berdesakan, dan saling dorong dengan ribuan warga lainnya. Bahkan anaknya sempat terjatuh dari gendongannya karena berdesakan dan saling dorong.

“Anak saya jatuh pada dorong-dorongan. Anak saya ketindihan. Untungnya anak saya gak lepas,” kata Juariah, kepada Bantenraya.co.id, ditemui usai berdesakan.

Juariah menuturkan, dirinya bersama anaknya rela jauh-jauh dari Kabupaten Serang ke Kota Serang hanya untuk ikut ngeropok Panjang Mulud.

“Saya dari pagi dikasih tau sama sodara kebetulan di sini. Makanya saya ke sini. Lumayan dapat sembako,” tutur dia.

Keluhan serupa pun dirasakan warga Lingkungan Cimuncang, Kelurahan Cimuncang, Karmila. Karmila mengatakan, harus berdesakan dan saling dorong dengan ribuan massa lainnya saat memasuki pintu pagar.

“Iya tadi juga saya sama anak kegencet-gencet. Untungnya gak sampe jatuh,” kata Karmila, kepada Banten Raya, ditemui di lokasi.

Meski harus berdesakan dengan ribaun warga lainnya, Karmila mengaku hampir tiap tahun ikut ngariung atau ngeropok Panjang Mulud di lingkungan tetangganya tersebut.

“Sering tiap tahun. Senang aja,” tutur dia.

Semula, Karmila mengaku khawatir mengajak anaknya ikut ngeropok Panjang Mulud di Lingkungan Tanggul.

“Khawatir sih cuma gimana ya. Biasanya suka dapat. Alhamdulillah dapet,” katanya.

Karmila mengaku sembako Panjang Mulud yang didapatkannya untuk kebutuhan sehari-harinya.

“Iya buat sendiri buat makan di rumah,” ungkap Karmila.

Senada dikatakan Ririn warga Lingkungan Cipocok Jaya, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang. Ririn bersama dua anaknya sudah tiba di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB di depan pintu pagar Lingkungan Tanggul.

“Dari pada di rumah gak ngapa-ngapain mending ngeropok. Enjoy aja walaupun harus berdesakan,” kata Ririn. *

Pos terkait