BANTENRAYA.CO.ID – Seorang santri menghancurkan ponsel dengan palu di lapangan pondok pesantrennya.
Aksi santri menghancurkan ponsel dengan palu itu direkam dan viral di media sosial.
Penyebab santri menghancurkan ponsel dengan palu itu dikarenakan dia telah melanggar salah satu aturan pondok.
Dilansir bantenraya.co.id dari video yang diunggah di akun Instagram @terang_media, peristiwa ini terjadi pada Senin (28/8/2023).
BACA JUGA: 2 Alasan Masyarakat Kini Lebih Pilih Mie GAGA Jalapeno Dari Pada Indomie Mie Goreng
Di rekaman tersebut tampak setiap guru dan santri memakai seragam putih merah.
Video diawali oleh salah satu guru yang mencoba mengingatkan kalau pondok sudah menetapkan aturan larangan membawa ponsel atau HP ke lingkungan pondok.
“Disiplin tata tertib di pondok pesantren itu ada dan wajib untuk ditegakkan oleh seluruhnya,” jelas guru berkerudung merah itu.
Disebutkan juga dalam amanat guru tersebut kalau hukuman dan aturan yang ditetapkan oleh pondok merupakan pelajaran disiplin.
BACA JUGA: Website AI yang Cepat Membuat Power Point dalam Bahasa Indonesia, Solusi Presentasi Mendadak
Hukuman untuk Santri yang Membawa HP
Diduga kalau santri yang mendapat hukuman tersebut ketahuan membawa HP sembunyi-sembunyi di lingkungan pondok.
Rekaman tersebut juga mendapat beberapa respon dari warganet.
Ada yang menilai kalau hukuman tersebut kurang menghargai jerih payah orang tua santri yang sudah membelikan hp tersebut.
@humairabalfas berkomentar, “Walau katanya ada hitam diatas putih, bukankah sebaiknya ada teguran lebih dulu, jika tidak bisa ditegur panggil kedua orang tuanya. Yang saya pikirin itu, orang tuanya bukan orang berkecukupan lalu belikan hp anaknya yang lalu digeprek oleh gurunya. Dibalik hp yang digeprek itu, ada jerih payah orang tua buat beliinnya. Tolonglah dihargai juga.”
Ada juga komentar yang menjelaskan mengapa aturan pondok sangat ketat seperti di rekaman tersebut.
“Kenapa di beberapa pondok ketat dalam penggunaan atau pembatasan pembawaan hp, karena sekali longgar akan semuanya melakukan.. Hp itu universal, konten yang bisa diakses adalah seluruh dunia,” kata @mas.inof.
Uniknya, sebelum posel tersebut dipalu oleh pemiliknya, pimpinan pondok jalan ke tengah lapangan.
Pimpinan pondok berkata ke santri tersebut supaya ponselnya diberi untuknya saja daripada dirusak palu.
BACA JUGA: 4 Hal yang Tetap Membatalkan Sholat Meski Tidak Membatalkan Wudhu
Tapi seorang seorang guru menghampiri pimpinan pondok dan mengatakan kalau tidak bisa seperti itu.
“Loh kenapa?” tanya pimpinan pondok.
“Sudah aturannya, Pak Haji.”
Jawaban tersebut dibalas oleh tepuk tangan seluruh santri di lapangan tersebut.
BACA JUGA: 4 Alasan untuk Terus Belajar Agama Meski Sudah Lulus Sekolah, Kuliah, ataupun Pesantren
Kemudian santri yang dihukum itu memindahkan ponselnya dari atas meja ke atas lapangan.
Akhirnya ponsel tersebut dia palu sendiri sampai hancur.
Apa yang dilakukan oleh pimpinan pondok merupakan upaya untuk menunjukkan kalau peraturan pondok tidak boleh disepelekan.***