CILEGON, BANTEN RAYA – Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengajak warga Kota Cilegon mengunjungi Sentra UMKM Ketileng (Suket). Suket merupakan sentra UMKM layaknya foodcourt yang kekinian, yang terdapat berbagai macam kuliner dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kota Cilegon.
Sanuji telah mengunjungi Suket secara langsung didampingi peiabat Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DinkopUKM), Kelurahan Ketileng serta kehadiran Staf Deputi Kewirausahaan KemenkopUKM), Rabu (2/11).
Suket sendiri berada di depan Kantor Lurah Ketileng, Kecamatan Cilegon, Kota Cilegon.
Di food court Suket terdapat berbagai pedagang mulai dari nasi uduk, mie ayam, ayam bakar, ikan bakar, mie kocok, ayam geprek dan yang lainnya.
Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengapresiasi keberadaan Suket. Lokasinya sangat strategis di tengah pemukiman penduduk. “Bagus ini bagus. Di tengah penduduk, di lingkungan penduduk, mereka bisa menikmati UMKM aneka,” kata Sanuji ditemui di food court Suket.
Sanuji mengatakan, di food court Suket ada 22 tenant. Ada kerjasama pemilik modal dengan Kelurahan Ketileng. “Harus banyak event di sini. Wifi harus ada,” jelasnya.
Dalam memasarkan produk UMKM di Suket, Sanuji meminta pemasaran dilakukan secara digital. Ia juga meminta setiap menu makanan di tiap-tiap tenant bisa di ekspos melalui media sosial. “Harus banyak mainan anak, parkirnya di bagusin. Fasilitasnya air, mushola, harus ada,” ucapnya.
Lurah Ketileng Hilman Setiaji mengatakan, food court Suket baru sekitar 15 hari dibuka. Semua tenant sudah terisi. “Pengelolaan kita serahkan ke warga Ketileng, ini non APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah). Lahan warga, tenant sewa 400 ribu per bulan, itu semua, kebersihan, keamanan, dan semua,” jelasnya.
Hilman mengaku, perputaran uang dalam sehari lebih dari Rp 20 juta. “Satu tenant perputaran uangnya di atas 1 juta, anggaplah 1 juta, itu sampai 22 juta,” ucapnya. (***)