BANTENRAYA.CO.ID – Seorang siswi SD berinisial SAH (8) menjadi korban kekerasan di sekolahnya.
Siswi SD tersebut bersekolah di SDN 236 Gresik atau SDN Randupadangan yang beralamat di Randupadangan, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
Kekerasan yang menimpa siswi SD yang masih duduk di bangku kelas 2 itu sampai membuatnya buta.
Dilansir bantenraya.co.id dari akun Instagram @faktakamera, terdapat rekaman kepala sekolah UPT SDN 236 Gresik Umy Latifah yang enggan merespon kasus tersebut.
BACA JUGA: 6 Jurusan Kuliah IPA yang Sangat Langka Namun Tinggi Peminat
Ketika para wartawan mengikuti Umy, seketika itu dia berhenti dan mengacungkan jari sambil berkata, “Saya punya hak untuk tidak berbicara.”
Setelah jawaban singkat tersebut, Umy langsung menutup pintu kaca ruang kepala sekolah.
Umy memilih diam bahkan tidak mau menjenguk siswi yang telah menjadi korban kekerasan di sekolah.
BACA JUGA: 5 Situs yang Siap Bantu Mahasiswa Menyelesaikan Tugas Kuliah dengan Cepat
Orang tua SAH, Samsul Arif (36) mengatakan bahwa sejak putrinya di rumah hingga dirujuk ke rumah sakit berkali-kali, Umy belum pernah menjenguk.
“Hanya guru saja (yang menjenguk),” kata Samsul.
Umy juga sempat membuat kecewa pihak keluarga korban yang hendak meminta rekaman CCTV yang ada di sekolah.
Rekaman CCTV tersebut tidak dibolehkan Umy untuk dibagi ke keluarga SAH.
BACA JUGA: Petugas Medis di Cilegon Diminta Perkuat Promosi Kesehatan
Kronologi Kejadian
Kejadiaan yang menimpa SAH bermula ketika korban sedang mengikuti kegiatan perlombaan dalam rangka memperingati 17 Agustus di sekolah.
Korban yang sedang asyik bermain di halaman sekolah tiba-tiba ditarik oleh siswa yang diduga kakak kelas.
SAH ditarik ke salah satu lorong yang ada di sekolah dan di sana dia dimintai uang dengan paksa oleh anak tersebut namun tidak dituruti.
BACA JUGA: Viral! CEO Adakami Dikirim Karangan Bunga Duka Oleh Korban Brutal Debt Colector
Pelaku kesal dan mencolok mata kanan SAH dengan tusuk bakso yang mengakibatkan matanya terluka.
Rekaman CCTV
Samsul sebagai ayah korban sempat mendatangi sekolah meminta rekaman CCTV guna mencari pelaku.
Namun Samsul dipersulit untuk bisa mendapat rekaman tersebut.
BACA JUGA: Bahayanya Jembatan Bawah Tol Tangerang-Merak Tanpa Besi Pengaman
Kemudian Samsul melaporkan peristiwa itu ke Mapolres Gresik.
Sayangnya, kini rekaman CCTV tersebut dinyatakan sudah terhapus.
Kasus tersebut juga mendapat tanggapan dari Dinas Pendidikan Gresik.
Pihak Dinas Pendidikan menyayangkan kejadian yang menimpa SAH dan berencana melakukan tindakan tegas terhadap kepala sekolah SDN 236 Gresik tersebut.***