SERANG, BANTEN RAYA- Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Banten yang terdiri dari Pemprov Banten, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten dan TPID Kota Serang melakukan tanam cabai merah.
Penanaman cabai merah ini dilakukan di Lingkungan Cipugur, Kelurahan Pabuaran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Selasa (11/10/2022).Penanaman cabai merah ini untuk menekan laju inflasi pangan daerah.
Penanaman cabai merah ini merupakan salah satu kegiatan Gerakan Nasional Pengedalian Inflasi pangan (GNPIP).Selain gerakan menanam cabai merah, TIPD Provinsi Banten juga memberikan bantuan 22 ribu bibit cabai untuk lahan seluas dua hektare.
Diharapkan bantuan itu menambah ketersedian komoditas cabai dapat terpenuhi, sehingga harganya tidak melambung seperti beberapa waktu lalu.
Kepala Distan Provinsi Banten Agus M Tauchid mengatakan, Pemprov Banten saat ini sudah melakukan gerakan penanaman cabai di Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang dengan total lahan yang dipersiapkan sebanyak 58 hektar. Namun khusus untuk Kota Serang diberikan untuk dua hektare atas hasil kerjasamanya bersama BI Banten.
“Kota Serang kita alokasikan khusus 2 hektar di luar 58 hektar itu. Lahan itu kita kerja sama kami dengan Bank Indonesia kantor perwakilan Provinsi Banten,” ujar Agus M Tauchid, kepada Banten Raya.
Agus M Tauchid menjelaskan, gerakan menanam cabai ini bertujuan untuk menekan laju inflasi pangan di Provinsi Banten. Sehingga ketersedian pangan khususnya pada komoditas cabai yang beberapa waktu lalu kurang bisa terpenuhi suplainya, terlebih menjelang perayaan hari-hari besar.
“Sampai saat ini memang harus diakui kita sering defisit terhadap kebutuhan cabai merah. Maka kami hari ini menanam agar bisa menjawab terhadap kebutuhan hari besar, ini adalah strategi kami TPID untuk melakukan aksi,” ucap dia.
Agus M Tauchid mengungkapkan, dalam setahun kebutuhan Cabe di Provinsi Banten mencapai 38.000 ton, sedangkan untuk besaran produksi hanya bisa mencapai 3.600 ton. Artinya, jika mengandalkan petani lokal yang ada, kebutuhan yang bisa disuplai itu hanya sekitar 9,5 persen.
“Namun dengan gerakan ini, insya Allah kita optimis ke depan Banten bisa menjaga kebutuhan untuk sendiri. Ditambah lagi dengan Gerakan PKK dalam pemanfaatan lahan pekarangan dan lain-lainnya,” jelasnya.
Kepala KPw BI Banten Imaduddin Sahabat mengatakan, gerakan menanam cabai merupakan lagian dari program yang telah dicanangkan bersama TPID Provinsi Banten, dan kabupaten/kota. Gerakan ini diharapkan dapat memberikan suplai komoditas cabai sehingga dapat menekan lanju inflasi pangan di daerah.
“Kita semua sinergi, apalagi menjelang akhir tahun biasanya permintaan tinggi, dan penanaman cabai ini berurutan yang sebelumnya kita lakukan di Malingpung, Kabupaten Lebak. Ini bagian dari Urban Farming 77K dengan di Kota Serang 2 hektare,” kata Imaduddin Sahabat.
Imaduddin Sahabat menjelaskan, bila nanti panen berlebih dan tidak terserap oleh pasar maka pihaknya juga telah menyiapkan offtaker hasil panen cabai tersebut. Sehingga harganya tidak anjlok, sekaligus juga memberikan perlindungan untuk petani cabai.
“Kita juga sudah kerjasama untuk pengolahan cabai lebih lanjut, bisa jadi cabai kering atau produk lain, seperti sambal. Jadi kalau tidak terserap pasar offtaker juga siap menampung,” katanya.
Walikota Serang Syafrudin mengatakan, penyerahan bantuan bibit dan penanaman cabai merah merupakan langkah strategis dalam rangka mengendalikan inflasi pangan.
“Inflasi ini berdampak kesegala macam, termasuk harga kebutuhan pokok naik. Oleh karena itu, cabai dulu nih yang jadi sasaran memang harganya naik turun. Kemudian kebutuhan pokok yang lain,” ujar Syafrudin, dalam sambutannya.
Syafrudin menyebutkan, luas lahan pertanian yang ditanami cabai merah mencapai hektaran. “Luasnya dua hektar yang ditanam cabai,” ucap dia.
Syafrudin menjelaskan, kenaikan inflasi berawal dari kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM subsidi.”Inflasi ini berawal dari kenaikan harga BBM, sehingga berimbas kemana-mana,” jelas dia.
Syafrudin mengaku pihaknya telah melakukan terobosan dalam rangka mengendalikan inflasi pangan.Pemkot Serang telah menyiapkan sebesar 2 persen dari dana transfer pemerintah pusat.”Dana tersebut untuk membantu para nelayan, petani, tukang ojek, dalam rangka mengendalikan inflasi,” katanya.
Syafrudin berharap bukan hanya bantuan bibit dan penanaman cabai merah saja, tetapi penanaman kebutuhan pokok lainnya. Sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk menanam bahan pokok, kalau barangnya banyak harganya akan kembali stabil.
“Mudah-mudahan ini salah satu terobosan yang bermanfaat, sehingga harga kebutuhan pokok menjadi stabil,” katanya.
Syafrudin mengatakan, gerakan menanam cabai ini akan kembali dilakukan di poktan lainnya seperti di Kasemen. Bahkan ia juga mengajak masyarakat untuk bisa menanam cabai secara mandiri guna menekan permintaan suplai cabai.
“Jadi nanti di Kasemen juga ada, ini hanya sebagai proyek percontohan saja, dan masyarakat juga harus bisa menanam cabai di pekarangan rumahnya,” tandas dia.
Acara pemberian bibit dan penanaman cabai merah ini dihadiri oleh Kepala DKPPP Kota Serang Sony August, para camat, para lurah, dan Ketua TP PKK Kota Serang Ade Jumaiah Syafrudin. (harir)